Peserta laki-laki yang punya keberanian langsung melompat. Berbeda dengan peserta perempuan, mereka beberapa kali maju mundur untuk melompat, meski pada akhirnya melompat juga setelah berpikir 10 menit.
Di garis finish, wisatawan disuguhi makan siang dengan menu nasi putih, ikan teri, tahu, tempe, peyek udang, dan sambal tomat. Tak lupa teh hangat.
Makan sambil menikmati pemandangan alam Sungai Pandan Laras memiliki sensasi dan nuansa indah. Puri, wisatawan cantik yang ikut tubing, mengaku menyukai river tubing karena suasananya berbeda dengan rafting.
Menurut Puri, river tubing lebih menantang dan bikin deg-degan, terutama ketika melintasi arus terjal dan penuh bebatuan.
"Seru dan asyik. Beberapa kali tubuh terbentur batu, sakit sih, tapi dilindungi pelindung. Tadi yang ekstrem arung jeramnya. Tapi ada guide-nya yang bantuin. Ini menantang dan patut dicoba. Asyik loh," katanya kepada KompasTravel.
Supriyono menjelaskan, river tubing digagas oleh warga dan pemuda setempat. Para pemuda direkrut menjadi tim pengelola wisata, baik sebagai guide, tim penyelamat, hingga penyedia fasilitas. Warga sekitar juga dilibatkan dengan berjualan untuk menambah penghasilan.
"Fasilitas kami upayakan terus dilengkapi. Tempat pemandian dan ganti pakaian tinggal finishing. Rencana ke depan, gazebo akan ditambah. Kafe juga akan dibangun. Jadi, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam sambil bersantai," kata Supriyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.