Jarak dari Prambanan sekitar 15 km, sedangkan dari pusat kota Klaten sekitar 20 km. Kondisi jalan dari Prambanan relatif lebih baik walau ada sebagian ruas jalan yang rusak. Melintasi jalur ini juga lebih sedikit bertemu truk penambang pasir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan, obyek wisata Talang River di Balerante masuk dalam Kawasan Risiko Bencana (KRB) III Merapi, yaitu kawasan yang paling terancam apabila Merapi meletus.
Meski status Merapi saat ini normal, kesiapsiagaan menghadapi bencana harus dibangun demi menjaga keselamatan warga dan wisatawan. Karena itu, harus dilengkapi tanda peringatan bahaya longsor, awan panas, lahar dingin, dan petunjuk evakuasi.
”Perlu ada satu sistem peringatan dini yang dibangun di kawasan ini,” katanya.
Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Lilik Kurniawan mengatakan, KRB III bisa dimanfaatkan asalkan memenuhi kaidah yang ada.
Relawan penanggulangan bencana Balerante dan pengelola wisata harus memperhatikan semua informasi tentang perkembangan aktivitas gunung Merapi dari BPPTKG ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
”Ini (pengembangan wisata Talang River) contoh baik bagi pengelolaan daerah rawan bencana,” katanya. (RWN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 April 2017 di halaman 25 dengan judul "Mengagumi Keelokan Merapi dari Talang River".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.