Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengagumi Keelokan Merapi dari Talang River

Kompas.com - 07/04/2017, 11:17 WIB

DI balik ancaman bahaya erupsi, Gunung Merapi selalu memesona. Panorama lereng yang hijau hingga puncak Merapi yang tinggi menggapai awan senantiasa menebar pesona keindahan.

Gunung aktif ini menyimpan potensi wisata alam yang tidak ada duanya. Keelokan panorama alam Merapi di kawasan Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, kini dikembangkan sebagai obyek wisata.

Masyarakat Balerante sejak Desember 2016 mulai mengembangkan obyek wisata Talang River.

Obyek wisata ini menawarkan keindahan pemandangan lereng dan puncak Merapi beserta lekuk-lekuk Kali Talang yang berhulu di Merapi.

Saat cuaca cerah, puncak Merapi dapat dilihat jelas dengan latar langit biru. Rekahan dinding Merapi akibat erupsi tahun 2010 juga bisa diamati.

(BACA: Kedai Kopi di Tengah Lanskap Erupsi Gunung Merapi)

Saat erupsi 2010 itu, Balerante yang berjarak lebih kurang 4 kilometer dari puncak Merapi tak luput dari terjangan wedus gembel (awan panas) sehingga rusak berat.

Kini, kawasan Balerante yang berada di perbatasan Klaten dengan Sleman, DI Yogyakarta, itu telah kembali pulih.

Untuk mengembangkan obyek wisata Talang River, pemuda Balerante, yang sekaligus juga relawan penanggulangan bencana Merapi, bahu-membahu membangun anjungan atau gardu pandang yang menjadi titik swafoto (selfie).

Gardu pandang sederhana dari bambu didirikan persis di bibir tebing Kali Talang. Dari tempat ini, keanggunan Merapi yang eksotis dapat dinikmati sepuasnya.

(BACA: Tak Perlu ke Inggris, Stonehenge Juga Ada di Lereng Merapi)

Dari gardu pandang ini juga bisa dilihat dasar Kali Talang. Kala hujan turun, Kali Talang mengalirkan air membawa material pasir. Sungai ini menjadi mengering saat cuaca cerah.

Asyiknya, dari gardu pandang itu telah dilengkapi tangga dan dibuatkan jalan setapak menuju dasar Kali Talang.

Artinya, setelah puas menikmati pesona lereng dan lembah Merapi dari ketinggian, wisatawan bisa berjalan-jalan turun hingga ke dasar Kali Talang. Wisatawan bisa berjalan-jalan di dasar kali untuk berswafoto ataupun menikmati suasana.

Jika tidak tertutup kabut, wisatawan bisa berfoto-foto dari gardu pandang dengan latar belakang pemandangan puncak Merapi.

Namun, yang perlu diingat adalah karena konstruksi gardu pandang dibuat dari bambu, apabila ingin berfoto bersama-sama, maksimal dibatasi 10 orang saja. Ketinggian gardu pandang itu dari dasar sungai mencapai lebih dari 50 meter.

Koordinator Pengelola Talang River Jainu menuturkan, untuk membuka obyek wisata Talang River, warga bergotong-royong membuka jalan, membuat area parkir, dan menyumbang bambu untuk gardu pandang.

”Semua swadaya masyarakat, kalau dihitung sudah habis Rp 20 juta- Rp 30 juta,” katanya, Jumat (24/2/2017).

Saat ini, Talang River dikelola Badan Usaha Milik Desa Balerante Maju Makmur. Setidaknya 30 pemuda setempat dilibatkan dalam pengelolaan Talang River.

Obyek wisata yang memamerkan keindahan panorama alam yang dilengkapi spot swafoto memang sedang menjadi tren. Ini misalnya, Kalibiru di Kulon Progo, DIY, serta rumah bambu di Selo, Boyolali, yang menyajikan panorama Merapi dan Merbabu.

Walau berkonsep sama, Talang River tetap memiliki sensasinya sendiri. ”Sekarang ini setiap akhir pekan sudah dikunjungi sekitar 100 wisatawan,” katanya.

KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA Kawasan obyek wisata alam Talang River di lereng Gunung Merapi, Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten, Klaten Jawa Tengah, Jumat (24/2/2017). Selain menawarkan keindahan pemandangan lereng Gunung Merapi, kawasan ini juga terdapat jalur sepeda downhill Talang Bike Park.
Pengelolaan Talang River bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Kepala Resor Kemalang, Balai TNGM Arif Sulfiantono mengatakan, pemanfaatan lahan TNGM sebagai tempat wisata diizinkan selama masih berada dalam zona pemanfaatan. Bangunan yang didirikan juga harus semipermanen.

Olahraga sepeda

Tak semata menawarkan lokasi indah untuk swafoto. Di kawasan ini dilengkapi trek bersepeda Talang Bike Park untuk olahraga sepeda downhill. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri pernah mencoba trek ini beberapa waktu lalu.

Hendra Widiatmoko dari komunitas sepeda Klaten All Mountain mengatakan, Talang Bike Park merupakan trek bersepeda yang menarik sekaligus juga menantang.

Jalur sepeda ini memiliki karakter enduro berupa jalur lintas alam dengan tanjakan dan turunan tajam yang membutuhkan stamina prima pesepeda.

”Setiap pesepeda pasti ingin mencoba tantangan-tantangan baru, seperti di trek Talang Bike Park ini,” ujarnya.

Talang River masih dalam pengembangan. Jalan menuju obyek wisata dari ujung jalan beraspal yang terakhir di Balerante masih berupa tanah berpasir. Jalan ini bisa dilintasi kendaraan roda empat dan roda dua sampai ke area parkir.

Tempat parkir masih berupa tanah lapang terbuka yang belum dipasangi batu ataupun paving, sayangnya juga belum ada toilet umum.

Jainu mengatakan telah mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Klaten agar turut membantu menyediakan fasilitas toilet umum, memperbaiki infrastruktur jalan, serta membangun kios-kios makanan dan suvenir.

Gayung bersambut, Pemkab Klaten mendukung penuh. Pelaksana Tugas Bupati Klaten Sri Mulyani menyatakan akan mengucurkan dana Rp 100 juta untuk BUMDes Maju Makmur guna pengembangan Talang River. Pemkab Klaten menilai obyek wisata Talang River sangat berpotensi menarik wisatawan.

”Obyek wisata ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat,” kata Mulyani yang telah menjajal berswafoto di Talang River.

Obyek wisata ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasinya berada di atas pos induk pengamatan Merapi, Balerante, desa tertinggi di Klaten.

Talang River bisa dijangkau melalui jalan utama Yogyakarta-Solo dari Prambanan ataupun dari pusat Kota Klaten ke arah utara menuju Pos Induk Balerante.

Jarak dari Prambanan sekitar 15 km, sedangkan dari pusat kota Klaten sekitar 20 km. Kondisi jalan dari Prambanan relatif lebih baik walau ada sebagian ruas jalan yang rusak. Melintasi jalur ini juga lebih sedikit bertemu truk penambang pasir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan, obyek wisata Talang River di Balerante masuk dalam Kawasan Risiko Bencana (KRB) III Merapi, yaitu kawasan yang paling terancam apabila Merapi meletus.

Meski status Merapi saat ini normal, kesiapsiagaan menghadapi bencana harus dibangun demi menjaga keselamatan warga dan wisatawan. Karena itu, harus dilengkapi tanda peringatan bahaya longsor, awan panas, lahar dingin, dan petunjuk evakuasi.

”Perlu ada satu sistem peringatan dini yang dibangun di kawasan ini,” katanya.

Direktur Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Lilik Kurniawan mengatakan, KRB III bisa dimanfaatkan asalkan memenuhi kaidah yang ada.

Relawan penanggulangan bencana Balerante dan pengelola wisata harus memperhatikan semua informasi tentang perkembangan aktivitas gunung Merapi dari BPPTKG ataupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

”Ini (pengembangan wisata Talang River) contoh baik bagi pengelolaan daerah rawan bencana,” katanya. (RWN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 April 2017 di halaman 25 dengan judul "Mengagumi Keelokan Merapi dari Talang River".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com