Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Unik Gudeg, Salah Satu Hidangan Favorit Anies Baswedan

Kompas.com - 19/04/2017, 14:05 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Gudeg adalah salah satu kuliner khas Indonesia dengan sejarah dan khasanah gastronomi yang kaya. Kuliner khas Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi favorit banyak orang, tak terkecuali salah satu calon Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan.

Dalam episode pertama Santai Sore yang diunggah ke Facebook Anies-Sandi, Anies bercerita bahwa gudeg adalah makanan kesukaannya sejak kecil dan menjadi menu sarapan sehari-harinya dulu.

Apa yang membuat makanan ini begitu istimewa, dan dari mana asal-usul gudeg sebenarnya?

"Gudeg lahir tak jauh setelah Perjanjian Giyanti berlangsung. Perjanjian Giyanti merupakan kesepakatan antara Kesultanan Mataram dengan Pangeran Mangkubumi," tutur Murdijati Gardjito, seorang profesor sekaligus peneliti di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PMKT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM kepada KompasTravel, Senin (17/04/17).

BACA: Tiga Jenis Gudeg dan Keistimewaannya...

Perjanjian Giyanti ini, lanjut Murdijati, berlangsung pada tahun 1755. Hasilnya adalah pembagian dua wilayah Mataram menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Tribun Jogja/Hamim Thohari Gudeg olahan Mbah Lindu, Yogyakarta

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1756, para prajurit Keraton Yogyakarta diminta oleh Sultan Hamengkubuwono I untuk membongkar hutan belantara yang terletak di kawasan Kotagede.

“Hutan tersebut bernama Hutan Bering dan ternyata di sana banyak terdapat pohon nangka, pohon kelapa dan daun so (dari pohon melinjo). Kemudian para prajurit berusaha mengombinasikan ketiga bahan tersebut untuk dijadikan sebuah hidangan,“ kisah Murdijati.

BACA: Asal-usul Gudeg dan Kisah Tentang Prajurit Mataram

Hutan Bering ini pula yang menjadi dasar atas penamaan Pasar Beringharjo di Yogyakarta.

“Karena jumlah prajurit yang mencapai ratusan, mereka memasak di kuali yang sangat besar yang terbuat dari logam. Pengaduknya juga besar, saking besarnya seperti dayung perahu," lanjut penulis buku berjudul 'Gudeg, Sejarah dan Riwayatnya' itu.

Proses memasak gudeg tersebut mereka sebut hangudek atau mengaduk dalam bahasa Indonesia. Dari kata hangudek ini, maka terciptalah makanan yang kemudian disebut gudeg. 

Dari 'makanan tidak sengaja' yang diciptakan para prajurit Keraton Yogyakarta tersebut, gudeg kini menjadi ikon sekaligus identitas Yogyakarta. Ketenaran gudeg dimulai dari keluarga para prajurit Keraton Yogyakarta dan menyebar ke masyarakat luas.

Sampai saat ini, rumah makan dengan menu utama gudeg tersebar luas di Yogyakarta bahkan seluruh Indonesia. Salah satu rumah makan yang terkenal adalah Gudeg Yu Djum, Gudeg Wijilan, dan berbagai warung lesehan gudeg di sepanjang Jalan Malioboro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com