Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah ke Kafe Sawah? Konsepnya Unik dan Disukai Wisatawan

Kompas.com - 15/05/2017, 12:16 WIB
Andi Hartik

Penulis

Selain itu, juga ada 20 tim dari kelompok tani dan kelompok peternak yang diberdayakan dengan menjadi pemandu wisata (guide). Alasannya, banyaknya kunjungan wisatawan menjadikan desa itu sebagai desa wisata.

Selain Kafe Sawah yang menjadi destinasi utama, juga terdapat wisata edukasi peternakan dan pertanian.

Menurut Badur, sejak Nopember 2016 hingga akhir April 2017, kunjungan wisatawan sudah mencapai 172.000 wisatawan. Sebanyak 60 persen wisatawan lokal Jawa Timur dan sisanya dari luar daerah. “Sisanya yang luar daerah kebanyakan dari Jakarta,” jelasnya.

Saat ini, kunjungan wisatawan per hari terus meningkat. Jika akhir pekan dan hari libur, kunjungan wisatawan mencapai 4.000 hingga 5.000 orang per hari. Sementara pada hari biasa mencapai 500 hingga 600 orang.

Untuk menu yang tersedia, ada minuman jahe dan susu yang bahannya dari hasil masyarakat lokal. Juga terdapat kopi yang bahannya diambil dari Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Untuk makanan, ada nasi jagung dan nasi ampok atau jagung yang dihaluskan.

Pratama Zulfiansyah, wisatawan asal Kota Malang mengatakan, Kafe Sawah memiliki kekhasan tersendiri karena menghadirkan pemandangan yang bagus.

“Bersih, hijau, segar, bagus banget. Di sini tidak hanya menampilkan sawah saja, tapi fasilitasnya juga baik,” katanya.

Penghargaan Kementerian Desa dan PDTT

Inovasi Pemerintah Desa Pujon Kidul mendapat penghargaan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Desa Pujon Kidul masuk dalam 10 desa yang mendapat penghargaan dengan konsep wisata agronya.

Penghargaan itu diberikan pada Sabtu (13/5/2017) malam di Bukittinggi, Sumatera Barat dalam kegiatan Expo BUMDes 2017. “Pengelolaan yang dilakukan oleh kami mendapat penghargaan,” kata Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko.

Udi menjelaskan, penghargaan yang diterimanya karena proses pemberdayaan oleh pemerintah desa dalam memanfaatkan potensi desa.

Selain itu, penggunaan Dana Desa (DD) yang dinilai dapat mendongkrak potensi desa. “Kami punya sawah, kami manfaatkan sawah,” katanya.

KOMPAS.com/ANDI HARTIK Sejumlah wisatawan saat berkuliner di Kafe Sawah, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (14/5/2017).
Kafe Sawah yang menjadi penunjang di dapatnya penghargaan itu dikelola dibawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Sejahtera. Total, penyertaan modal yang berasal Dana Desa (DD) sudah mencapai Rp 200 juta.

Saat ini, total omzet yang didapat dari usaha BUMDes itu sudah mencapai Rp 1,175 miliar.

Saat ini, BUMDes itu bergerak di tiga unit usaha yakni unit usaha air bersih, penabungan dan wisata. “Kami juga sudah menyertakan modal Rp 90 juta untuk unit usaha pengelolaan sampah terpadu agar sampah itu menjadi uang,” kata Udi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com