Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berguru kepada Bali...

Kompas.com - 15/06/2017, 07:26 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bali tahun ini dinobatkan sebagai destinasi wisata terbaik di dunia dalam ajang penghargaan TripAdvisor lewat Travellers' Choice Awards 2017.

Penghargaan tersebut sekaligus mengukuhkan Bali sebagai wisata kelas internasional, yang mampu memikat hingga 4,92 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam setahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016.

Untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia, bukan semudah seperti membalikkan tangan. Puluhan tahun Pulau Dewata membangun wisata dan tugas terberat adalah mempertahankan serta meningkatkan kunjungan wisatawan.

(BACA: Berita Foto: Meriahnya Pembukaan Pesta Kesenian Bali 2017)

Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Yuniartha saat acara peluncuran logo baru daerah destinasi wisata Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (14/6/2017) menceritakan kunci sukses membangun pariwisata di Bali.

"Bali sangat kecil, hanya 5.600 kilometer persegi, dengan sembilan kabupaten/kota yang jaraknya berdekatan, tak jauh. Tetapi kami membuat 64 kegiatan festival di seluruh Bali. Kami sebar untuk calendar of event Indonesia dan dunia," kata Yuniartha.

Pementasan sendratari Ramayana dan Tari Kecak di komple Pura Uluwatu, Bali.
Menurutnya aspek budaya menjadi daya tarik nomor satu wisatawan yang berkunjung ke Bali. Lewat sebuah survei, Yuniartha mengatakan sebanyak 65 persen wisman menyukai budaya.

"Kami mengikrarkan diri sebagai pariwisata budaya berbasis lingkungan. Sejak tahun 2013 sampai tahun 2018 kami akan membangun 100 desa wisata. Kami tak muluk-muluk membuat desa wisata, antara satu dengan yang lain tak sama, pasti berbeda," ujar Yuniartha.

(BACA: Perang Tarif Hotel di Bali, Inilah Penyebabnya...)

Ia menjelaskan, tak melulu harus membuat pentas kesenian dan mengundang wisatawan di desa. Dari yang paling sederhana, seperti aktivitas masyarakat Bali dari mulai bangun hingga tidur dapat dijadikan atraksi wisata bagi wisatawan.

"Bagaimana caranya agar wisatawan jangan datang sekali saja ke Bali, dengan menambah destinasi itu diharapkan bisa datang dua sampai lima kali, dan seterusnya ke Bali," kata Yuniartha.

TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM Ribuan orang memadati balai banjar Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (15/7/2014). Mereka begitu antusias menyaksikan tradisi Mekare-karean atau Perang Pandan.
Faktor kedua yang penting untuk membangun pariwisata, lanjut Yuniartha, adalah keamanan, karena daerah konflik tak diminati oleh wisatawan.

Ia juga menyebutkan Bali tak boleh berpuas dalam bidang pariwisata. Harus terus mengembangkan wisata juga melakukan promosi.

"Kalau dikatakan Bali terkenal tak perlu promosi itu salah. Kita tak boleh berdiam diri. Apalagi bapak Menpar sedang mengembangkan sepuluh destinasi 'Bali Baru'. Saya tahu sepuluh daerah ini punya kekuatan yang luar biasa. Saya katakan pada stake holder di Bali, jika tak melakukan sesuatu Bali akan ditinggalkan," tambah AA Yuniartha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com