Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2017, 17:02 WIB

KOMPAS.com - Rendang bukanlah nama masakan, dan tidak selalu identik dengan daging sapi. Reno Andam Suri, penulis buku "Rendang Traveler" menyebutkan bahwa rendang dalah proses memasak.

"Karena rendang proses masak, tidak bisa dipaksakan setiap daerah bisa sama (bahannya)," tutur Reno kepada KompasTravel beberapa waktu lalu. 

Wanita itu mengatakan bahwa setiap daerah di Sumatera Barat punya bahan baku khas untuk direndang.

"Pada dasarnya mereka menggunakan bahan apa yang ada di daerah mereka. Tidak ada batasan benar atau salahnya rendang berdasarkan bahan baku," tuturnya.

Dihimpun KompasTravel, berikut 8 bahan baku yang biasa diolah menjadi rendang.

Rendang daging

Rendang jenis ini paling terkenal, dan paling banyak ditemui di tiap daerah. Rendang daging pula yang menyandang predikat sebagai makanan terenak di dunia versi CNN selama dua tahun berturut-turut.

BACA: Rendang dan Nasi Goreng Sabet Predikat Makanan Terenak di Dunia

Rendang ayam

Rendang yang satu ini dapat diolah dengan cara digiling, dipotong atau disuwir. Rendang ayam bisa jadi pilihan karena harganya yang lebih murah dibandingkan daging sapi.

Selain itu, proses memasak rendang ayam juga lebih cepat. Rendang satu ini merupakan khas daerah Kapau, tak heran biasa disajikan di restoran Nasi Kapau.  

Rendang daging kambing

Daging kambing memang indentik dengan masakan khas India. Namun rupanya, kambing juga biasa dimasak dengan bumbu rendang. Tidak perlu khawatir dengan bau daging kambing yang amis karena ada berbagai cara untuk menyiasatinya.

Salah satunya adalah dengan merebus daging kambing tanpa mencucinya, lalu buang air rebusan tersebut. Daging kambing kemudian bisa diolah dengan bumbu rendang. 

Jenis rendang satu ini biasa dikonsumsi oleh warga Kabupaten Agam. 

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

Hotel Story
Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

Travel Update
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com