BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan industri pariwisata tumbuh secara konsisten. Perkembangan tersebut ia amati sejak tiga tahun terakhir.
"Pariwisata itu adalah satu dari penghasil devisa terbaik kita dan pertumbuhannya tinggi walaupun jumlahnya belum tertinggi. Mungkin nomor tiga atau empat barangkali, tapi pertumbuhannya tinggi," kata Darmin seusai acara peresmian Festival Taman Nasional dan Taman Wisata di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/8/2017).
(BACA: Ini Negara dengan Petumbuhan Pariwisata Tercepat di Dunia)
Ia mengatakan pendapatan negara dari sektor pariwisata naik secara konsisten. Darmin menyebut kenaikan tersebut tak terpengaruh oleh gejolak perekonomian dan perdagangan dunia.
"Oleh karena itu ini adalah bidang yang kita anggap pariwisata itu potensial untuk dikembangkan karena bisa terus menerus berkembang," ujar Darmin.
(BACA: Mimpi Fernando da Silva, Pariwisata Timor Leste seperti Bali)
Tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan industri pertanian, otomotif, manufaktur, dan pertambangan. Targetnya, pada 2019 sektor pariwisata menyumbang 15 persen pendapatan domestik bruto (PDB), setara senilai 20 miliar dollar AS.
"Saya menyinggung tiga tahun belakangan masyarakat Indonesia sudah sangat gandrung untuk wisata. Yang dulu mungkin baju baru sudah kebanggaan tapi sekarang bukan itu yang dibanggakan sudah lumrah. Pokoknya mereka menggunakan, sekarang bukan konsumsi barang tapi konsumsi keindahan alam, ketenangan pikiran, kesenian. Kita melihat pariwisata itu penting," kata Darmin.
Kegiatan Jambore Nasional Konservasi Alam 2017 diikuti 393 peserta dari Penggerak Konservasi, Masyarakat Peduli Api, Pelaku Jasa Wisata, Masyarakat Desa Penyangga, Kader Konservasi dan pendamping.
Selain kegiatan field trip, workshop dan talkshow, jambore kali ini juga akan diisi dengan safari night di Savana Bekol, nonton bareng film “Bumiku”, bersih pantai Pandean dan sekitar desa Wonorejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.