Aria mengatakan bahwa wisatawan tak hanya bisa merasakan adrenalin ketika menaiki flying fox di Desa Mertelu itu. Wisatawan juga bisa mendapatkan pemandangan yang tak biasa lewat flying fox yang menghubungkan antar bukit.
"Dari flying fox itu kita bisa lihat pemandangan kanan dan kiri yang merupakan wilayah Klaten dan Sukoharjo. Bahkan kita bisa lihat di Klaten kelihatan," kata Aria.
Dengan panjang lebih dari 600 meter, Aria tak bisa memastikan kecepatan meluncurnya. Namun, ia mengatakan, perjalanan dari ujung bukit tertinggi ke ujung bukit terendah itu berjalan lambat. Berdasarkan pengalaman orang yang sudah menjajalnya, waktu tempuhnya mencapai 1 menit 40 detik.
"Memang tidak terlalu kencang sehingga yang naik itu juga merasa nyaman. Untuk kedalaman jurang yang dilewati juga bervariasi, ada 30 meter sampai 40 meter," kata Aria.
BACA: Berkemah di Ngrumput, Pantai di Gunungkidul yang Masih Sepi
Aria mengatakan, sejumlah fasilitas telah dibangun di kawasan flying fox tersebut. Salah satunya adalah lahan parkir seluas 400 meter persegi. Pihaknya pun mendorong masyarakat sekitar untuk menjajakan kuliner lokal agar menjadi daya tarik tersendiri.
"Wahana wisata ini memang dikelola masyarakat, hanya didampingi tim khusus agar pengelolaannya profesional," kata Aria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.