Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visesa, Begini Sensasi Alam Pedesaan Alami Ubud!

Kompas.com - 05/10/2017, 18:15 WIB
M Latief

Penulis

KOMPAS.com - Tak semua kenikmatan traveling di Bali itu hanya didapat dengan cara-cara mewah. Prinsip itu akan semakin menguat lantaran kejenuhan hidup di kota besar yang semuanya serba instan hanya karena bisa dibayar dengan uang.

Persepsi itulah yang mungkin akan seketika muncul ketika Anda memilih Visesa Ubud Bali sebagai tempat pelesiran bersama keluarga. Selain pemandangan alam yang indah, di sini Anda akan bisa merasakan kehidupan pedesaan secara alami dan berinteraksi dengan masyarakat secara alami dan wajar tanpa dibuat-buat lantaran Anda harus memberikan imbalan.

Di Visesa ini Anda memang bisa lebih merasakan kehidupan pedesaan, misalnya bercocok tanam. Seluas luas 6,5, wisata alami pedesaan ini bisa memanjakan mata Anda dengan hijau dan sejuknya desa khas Ubud.

Tak perlu khawatir bakal menghadapi perjalanan melelahkan. Untuk mengelilingi area resor yang luas ini pengelola menyediakan fasilitas buggy untuk mengantar para tamu ke kamar, maupun ke fasilitas lainnya atau sekadar berjalan-jalan.

Nikmatnya, di tengah cungkupan hawa sejuk, di tempat ini Anda akan menikmati sajian kuliner sembari menikmati hijaunya persawahan.

Asyiknya, semua bahan makanan yang Anda lahap di sini diambil dari kebun di sekitar resor. Tak heran, wisatawan yang ingin mencari "pengalaman baru", misalnya belajar bertani, bisa mengikuti pelatihan di resor ini.

"Kami biarkan wisatawan menangkap rasa alami sebuah kehidupan desa di Bali, terutama kehidupan sehari-hari masyarakat Ubud," kata Marcomm Manager Desa Visesa Ubud Yanti Lestari, tengah September 2017 lalu.

Tak hanya bercocok tanam. Wisatawan juga akan diajak membajak sawah menggunakan sapi, "mengangon" bebek, mebanten atau tradisi menghaturkan persembahan), sampai memandikan sapi.

"Prinsipnya di Visesa ini kami buat program kembali ke desa. Kami rancang perjalanan spesial bagi tamu yang mengunjungi Ubud, dengan cara mengintegrasikan budaya lokal, dan menciptakan kembali suasana segar bagi para tamu melalui cara-cara berbeda dan unik yang belum pernah didapatkan wisatawan," ujarnya.

Untuk mendukung program itu, Visesa telah mendedikasikan lebih dari dua hektar lahan untuk budidaya organik yang tumbuh secara eksklusif dengan kompos alami. Berbagai jenis tumbuhan ditanam di areal ini untuk mengendalikan hama pengganggu sehingga bisa memaksimalkan daur ulang limbah tanpa menggunakan energi berlebih.

"Kami tak hanya ingin menonjolkan resor atau vila, tapi juga kegiatan yang menceritakan kehidupan masyarakat desa dari pagi sampai sore," ucap Yanti.

Resor ini sendiri sudah beroperasi sejak Juli 2016 lalu. Rerletak di areal persawahan Ubud, resor wisata ini memiliki 66 private pool villa dan 40 kamar suite.

Di tempat ini pengelola resor tampaknya masih mempertahankan unsur arsitektur kuno sebagai daya tarik tersendiri untuk pilihan menginap di Ubud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com