Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Batang Arut untuk Merawat Lingkungan Sekaligus Wisata

Kompas.com - 09/10/2017, 08:14 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Hampir seratus getek (sampan) dan sedikit kelotok atau perahu yang lebih besar berhias dan meramaikan cerahnya hari di Sungai Arut, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Minggu (8/10/2017).

Bertajuk Festival Batang Arut, perahu-perahu itu berhias dengan nuansa etnis, Dayak dan Melayu.

Sebuah perahu besar, dari Kelurahan Baru, kampung tepi Sungai Arut, tampak gagah dengan mengusung replika Rumah Betang, rumah adat Dayak.

Pada bagian ujung haluan kapal, terdapat replika kepala burung Enggang, dengan mulutnya yang panjang. Sementara di bagian buritan perahu, dihiasi replika ekor enggang. Burung enggang merupakan salah satu ikon Etnis Dayak, di Kalimantan Tengah.

(BACA: Tarian Pebekatawai, Simbol Persaudaraan Suku Dayak Kenyah)

Di tengah-tengah perahu juga terdapat Tiang Pantar. Tiang ini biasanya terdapat di pekarangan rumah orang Dayak yang telah menggelar upacara tiwah, upacara kematian tingkat akhir untuk kerabatnya.

Di perahu lain, juga terdapat perahu dengan warna kuning di sana-sini, dan pemakaian Taluk Belanga, busana khas Melayu yang dikenakan peserta karnaval.

Sementara puluhan perahu kecil (getek), menghias diri dengan kain kuning dan warna-warni bendera. Beberapa di antara getek itu, menampilkan aksi teatrikal tengah membawa ibu-ibu hamil tua.

(BACA: Bedolob, Pengadilan Tuhan Suku Dayak Agabag)

Sungai Arut merupakan panggung nyata kehidupan Suku Dayak dan kemudian Melayu di era Kerajaan Islam Kotawaringin sejak berabad-abad lalu. Seperti lazimnya sungai-sungai besar lainnya di Pulau Kalimantan, Sungai Arut menjadi urat nadi kehidupan masyarakat.

Namun, kondisi sungai yang bermuara ke Laut Jawa itu sudah berbeda bila dibandingkan dengan puluhan tahun lalu. Kini warna sungai itu keruh akibat limbah pabrik dan pertambangan di hulunya.

Transportasi sungai yang menjadi andalan pun menyusut jumlahnya, tergantikan dengan moda transportasi jalan darat. Tak ada lagi kisah orang hamil susah payah diangkut dengan sampan dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com