Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Penghamburan Uang, Tugu Nama di Gunung Bromo Diprotes

Kompas.com - 13/10/2017, 20:38 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia memprotes keras Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) atas pembangunan tugu besar di area Laut Pasir dan Padang Savana Gunung Bromo, Jawa Timur. Pembangunan tugu besar di area Gunung Bromo tersebut dinilai mubazir.

Protes tersebut tertuang dalam surat terbuka yang beredar di aplikasi pesan instan Whatsapp, Jumat (13/10/2017). Protes tentang pembangunan tugu itu ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

"Mengingat bahwa Bromo adalah salah satu dari sepuluh destinasi prioritas tujuan pariwisata yang telah ditetapkan Pemerintah, sudah sepatutnya pihak pengelola Bromo saat ini yaitu Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mampu mengelolanya dengan standar pengelolaan taman nasional yang benar, berstandar internasional," kata Ketua Dewan Pembina 
Masyarakat Fotografi Indonesia, Sigit Pramono dalam surat terbuka.

BACA: Per 11 September, Obyek Wisata Bukit Penanjakan Bromo Ditutup 3 Bulan

Menurutnya, BBTNBTS malah membangun tugu nama di tengah obyek wisata dengan alasan meningkatkan pelayanan wisatawan yang telah membayar tiket masuk dengan kenaikan tarif yang berlipat. Sigit berpendapat tugu nama di tengah area Bromo tidak banyak bermanfaat.

"Dan secara estetika kehadiran tugu-tugu itu sungguh aneh dan jelek di tengah alam Bromo yang begitu indah dan megah. Bagi kalangan masyarakat fotografer, kehadiran tugu itu sungguh patut disayangkan. Hanya merusak estetika alam Bromo," jelas Sigit.

Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di Laut Pasir dan Padang Savana Gunung Bromo, Jawa Timur.Dok. Masyarakat Fotografi Indonesia Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di Laut Pasir dan Padang Savana Gunung Bromo, Jawa Timur.
Menurut Sigit, pihak BBTNBTS hanya menghambur-hamburkan uang saat melakukan pembangunan tugu nama itu. Padahal, lanjutnya, uang sebesar itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat seperti menambah jumlah toilet di kawasan Bromo.

"Untuk diketahui di kawasan laut pasir Bromo hanya ada satu toilet yang dibangun oleh BNI, dan dewasa ini untuk toilet wanita sangat kurang sehingga pengunjung wanita harus antri sangat panjang jika ingin menggunakan. Pembangungan tugu nama (signage) di tempat wisata buatan manusia (man made) seperti Ancol, Taman Safari dan lain-lain, barangkali masih dapat dipahami, dan kami tidak keberatan bila pengelolanya membangun tugu nama di lokasi semacam itu. Adapun Bromo adalah tempat wisata yang merupakan anugerah Tuhan yang indah sehingga sama sekali tidak perlu dibangun tugu nama di sana," ujarnya.

BACA: Wisata ke Bromo, Jangan Lupa Cicipi Nasi Aron Khas Tengger

Sigit mewakili Masyarakat Fotografi Indonesia memohon agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pariwisata segera memerintahkan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, membongkar tugu nama yang telah mereka bangun di kawasan Bromo tersebut.

Panorama Gunung Bromo dan Gunung Batok dari Puncak B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (11/4/2017). Puncak B29 adalah salah satu spot untuk menikmati momen matahari terbit.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Panorama Gunung Bromo dan Gunung Batok dari Puncak B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (11/4/2017). Puncak B29 adalah salah satu spot untuk menikmati momen matahari terbit.
"Apabila 'nafsu' membangun tugu nama di kawasan taman nasional atau tempat wisata benar-benar tidak terbendung, kami sarankan agar dibangun di pintu gerbang masuk kawasan saja. Jangan di tengah-tengah obyek wisata yang justru keindahannya yang kita 'jual'," tambahnya.

Sigit lebih menyarankan agar dana untuk membangun tugu itu dimanfaatkan untuk membangun toilet di tempat wisata di berbagai daerah di Indonesia.

"Kita semua tahu, toilet masih sangat kurang bahkan belum ada di tempat tujuan wisata, bahkan di 10 tujuan wisata unggulan seperti Bromo," tambahnya.

BACA: Desa Wisata Edelweis Tengah Disiapkan di Kawasan Gunung Bromo

Saat dihubungi KompasTravel, Sigit membenarkan surat terbuka yang dilayangkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pariwisata. Sigit menyebut saat ini pihaknya memang tengah mengajukan keberatan atas pembangunan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com