Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolu Gulung Batik Singapura Viral, di Indonesia Kurang Diperhatikan Pemerintah

Kompas.com - 14/10/2017, 07:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bolu gulung batik beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan publik lantaran seorang pengusaha asal Singapura berhasil memviralkan panganan tersebut secara online dengan mengandalkan motif-motif pesisiran khas Indonesia, dari megamendung sampai parang rusak. Ia adalah Nura Alkhatib, pemilik toko roti online Batikrolls di Singapura.

Kepada BBC, Nura mengaku sejak dijual online, bolu gulung batik ini viral dan banyak peminat. Khususnya di saat-saat menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur lainnya.

''Ada banyak juga wisatawan mancanegara yang datang ke Singapura memesan Batikrolls untuk oleh-oleh. Jadi, bolu gulung ini sudah merambah Taiwan, Australia, Swedia, Afrika Selatan, Jepang, Inggris, dan Jerman,'' kata Nura.

Tapi, Konsultan Pemberdayaan Masyarakat, Goris Mustaqim, mengingatkan unsur kontraprestasi dalam hal ini.

''Kalau dipakai bisnis, lain dengan pendidikan atau mungkin acara apresiasi, seharusnya ada kontraprestasi untuk yang punya motif. Karena itu terkait dengan intellectual property (hak akan kekayaan intelektual),'' kata Goris.

BACA: Kisah Panjang Siswaty, Pengajar Bolu Batik Asal Depok

Lalu bagaimana kondisi bisnis bolu gulung batik di pasar dalam negeri? Seberapa perhatiankah pemerintah Indonesia dalam membina pebisnis bolu gulung batik?

Siswaty Elfin Bahtiar (58) adalah salah satu pebisnis sekaligus pengajar kursus bolu gulung batik di Baking Daily, Depok, Jawa Barat. Menurutnya, bisnis bolu gulung batik di Indonesia telah mulai bergeliat sejak dua tahun yang lalu.

"Saya sudah dua tahun lalu belajar buat bolu batik tapi kenapa baru sekarang booming? Padahal dari tiga tahun Baking Daily yang lalu sudah ada kursus bolu batik," kata Siswaty.

Siswaty Elfin Bachtiar memamerkan karya bolu batik buatannya saat ditemui KompasTravel di Depok, Jawa Barat, Selasa (10/10/2017). Siswaty mengaku bisa membuat bolu dengan motif batik dari Aceh hingga Papua.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Siswaty Elfin Bachtiar memamerkan karya bolu batik buatannya saat ditemui KompasTravel di Depok, Jawa Barat, Selasa (10/10/2017). Siswaty mengaku bisa membuat bolu dengan motif batik dari Aceh hingga Papua.

Ia sendiri telah menguasai motif-motif batik dari Aceh hingga Papua untuk dicetak pada bolu. Mulai dari motif batik parang rusak, batik bali, megamendung, batik depok, batik aceh, dan motif-motif lainnya.

"Saya tak bilang bahwa saya pencetusnya di Indonesia. Banyak sebelum saya yang kembangkan tapi saya heran kenapa pemerintah ini, tak jauh-jauh pemerintah nasional, pemerintah Kota Depok saja, saya sudah pameran tak melirik (karya bolu gulung batik) saya," ujarnya.

Karya bolu gulung Siswaty bersama siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Depok sendiri pernah meraih juara pertama lomba cipta kreasi resep Bogasari tahun 2016 tingkat nasional yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Makanan hasil olahan yang diberi nama Bolu Batik Mini tersebut menyisihkan sejumlah menu makanan yang dilombakan.

"Yang saya bikin kesel itu beberapa bulan lalu dan tahun sebelumnya itu Walikota Depok buat pameran kreativitas siswa. Ada yang produk yang sekolah mesin pamerin mesin ditampilkan. Kami kan jurusan boga. Selalu kami tampilkan bolu batik Depok. Ini yang motif batik terbaru. Kami pajang dan dan jual, cuma lewat-lewat aja bu orang-orang pemerintahan. Ini kami jual murah biasa Rp 25.000 tapi kami jual Rp 15.000. Ini lho motif dan kami tawarkan gak ada yang tertarik," keluh Siswaty.

Bolu motif Depok karya Siswaty Elfin Bachtiar.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Bolu motif Depok karya Siswaty Elfin Bachtiar.

Ia menyayangkan mengapa lingkungan Pemerintah Daerah Depok kurang tertarik dan tak menghargai seni. Padahal, untuk membuat batik gulung batik sudah seperti membatik pada umumnya.

"Di Depok saja gak dilirik. Pemerintah belum pernah hubungi untuk mengembangkan bolu batik. Saya pernah dapat pesanan dari orang pemerintah daerah untuk pernikahan saudaranya di Cirebon. Tapi itu lewat sekolah tempat saya mengajar. Saya anterin langsung bolunya. Ternyata dia pembina UKM, dia harusnya sudah tahu saya. Abis itu dia tak hubung saya lagi," ujarnya.

Ia berharap suatu saat Presiden Joko Widodo bisa mengapresiasi karya-karya bolu gulung batik dari Indonesia. Siswaty bermimpi bisa membatik bolu di depan Jokowi.

"Misalnya Jokowi undang ke istana yang jago ngebatik di kue bolu. Ada tamu negara suruh (kami) ngebatik di depan mereka. Misalnya lima yang jago batik. Termasuk saya. He he. Bercanda-bercanda. Saya dari kemarin sampe bilang sama temen, kok Pak Jokowi gak ngelirik-lirik Facebook saya ya," ujarnya sambil tertawa penuh harap.

Ia mengajak bangsa Indonesia untuk membudayakan kreasi batik Indonesia melalui makanan seperti bolu gulung. Ia ingin dengan bolu batik, budaya Indonesia bisa terangkat.

"Kita sudah terlena sudah tiga tahun ini di kita. Kenapa singapura baru beberapa hari, kita sudah kebakaran jenggot," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com