Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan Lansia Pengangkut Batu dan Pasir di Wisata Kalibiru

Kompas.com - 07/11/2017, 20:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KULON PROGO, KOMPAS.com – Suasana cukup terik saat saya mengunjungi Wisata Alam Kalibiru di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, pada Jumat (3/11/2017) lalu sekitar pukul 14.00 WIB.

Bila dibandingkan hari libur bahkan libur panjang, saat itu tak banyak wisatawan yang berlalu lalang. Beberapa wisatawan nampaknya berasal dari negeri tetangga Malaysia dan Singapura.

Saya terus berjalan mengikuti medan yang menanjak dari loket pembelian tiket hingga bangunan pendopo. Di sana saya beristirahat sejenak. Ketika itu pula, ada beberapa wanita yang sudah lanjut usia tampak beberapa kali berjalan memikul sesuatu.

(Baca juga : Bukit Kalibiru, Sensasi Petualangan dan Keindahan Alam )

Penasaran, akhirnya saya mendekati mereka demi bisa melihat apa yang dibawa oleh segerombol ibu-ibu itu. Saat melongok, ternyata mereka mengangkut sebongkah batu dan pasir untuk bangunan.

Ibu-ibu yang bekerja mengangkut pasir dan batu untuk pembangunan di Wisata Alam Bukit Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/11/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Ibu-ibu yang bekerja mengangkut pasir dan batu untuk pembangunan di Wisata Alam Bukit Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/11/2017).

Rasa lelah pun tak terpancar dari wajah perempuan-perempuan itu. Mereka berulang kali mengambil batu dan pasir, kemudian menaruhnya di dekat tempat yang akan dibangun. Terus menerus mereka lakukan sambil bercengkrama dengan kawan lainnya.

Mereka adalah warga asli sekitar Wisata Alam Kalibiru yang mengadu nasib di sana. Bekerja untuk sekedar mencari nafkah memenuhi kehidupan sehari-hari.

Pengelola Wisata Alam Kalibiru, Sudadi mengatakan beberapa ibu-ibu itu memang bekerja untuk membantu membangun fasilitas yang ada di Kalibiru.

(Baca juga : Obyek Wisata Kalibiru di Kulon Progo Tambah Jumlah Spot Foto )

“Ini semua orang-orang Kalibiru. Mereka minta diberikan pekerjaan, seperti ini angkat pasir mereka yang kerjakan untuk membangun fasilitas kami,” ujar Sudadi saat ditemui di Wisata Alam Kalibiru beberapa waktu lalu.

Salah satu perempuan yang ikut melakukan pekerjaan tersebut adalah Nainem (67). Perempuan yang sudah ditinggalkan suaminya ini mengaku mencari uang untuk bertahan hidup.

“Sebagian ada yang kerja bakti, sebagian diberi (upah) untuk beli minum ya Rp 50 ribu sehari,” kata Nainem.

Ibu-ibu yang bekerja mengangkut pasir dan batu untuk pembangunan di Wisata Alam Bukit Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/11/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Ibu-ibu yang bekerja mengangkut pasir dan batu untuk pembangunan di Wisata Alam Bukit Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/11/2017).
Ia mengatakan, terkadang upahnya belum bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Namun, Nainem tak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang terpenting bagi dia hanyalah bekerja.

Hari itu ada sekitar delapan perempuan rekan Nainem yang bekerja. Nainem mengatakan, sebelumnya ada 16 orang yang bekerja seperti dirinya. Jika pekerjaan banyak, tentu membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak pula.

Sementara itu, Sakinem (65) yang juga mengangkut batu dan pasir mengatakan ia bekerja untuk membantu suaminya yang sudah tua. Pekerjaan tersebut sudah dilakukannya sejak tahun 2010.

(Baca juga : Inilah Spot Foto Terbaru dan Gratis di Kalibiru )

“Udah lama kerja di sini. Setiap hari kerja dari jam 08.00 WIB sampai jam 15.00 WIB,” kata Sakinem.

Lalu, Sudadi pun menjelaskan, perempuan lansia itu memiliki keinginan yang sangat baik. Mereka ingin membangun tempat wisata tersebut menjadi bekal kelak untuk anak dan cucunya nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com