Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Ambon, Wajib Coba Kuliner Sagu Gula Aren yang Kian Langka

Kompas.com - 15/11/2017, 22:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Keterampilan masyarakat Maluku mengolah sagu, sudah tak diragukan lagi. Bukan hanya papeda, tetapi banyak ragam camilan kue yang berbahan sagu di Maluku.

Salah satun camilan kue berbahan sagu yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pulau Ambon ialah sagu gula. Camilan berbentuk balok ini berisi gula aren di sisi samping hingga tengah kue.

Sore itu, Minggu (12/11/2017), KompasTravel menemukan camilan ini di Pantai Liang, Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, saat Cultural and Culinary Trip PT. JAS Airport Service.

(Baca juga : Itinerary Satu Hari Berkeliling Kota Ambon)

"Ini dari sagu dibakar, enaknya buat minum kopi atau teh di sore hari," ujar Fatma (38), salah satu penjual sagu gula di Pantai Liang kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.

Anak-anak bermain bola di tepi Pantai Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (22/6/2013). Pantai Natsepa merupakan salah satu lokasi wisata di Kota Ambon dan Maluku Tengah yang banyak dikunjungi, terutama saat liburan sekolah.KOMPAS/RADITYA HELABUMI Anak-anak bermain bola di tepi Pantai Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (22/6/2013). Pantai Natsepa merupakan salah satu lokasi wisata di Kota Ambon dan Maluku Tengah yang banyak dikunjungi, terutama saat liburan sekolah.

Menurutnya, sagu gula adalah makanan khas Maluku. Namun, setiap daerah memiliki bentuk dan tipe yang berbeda-beda. Di Desa Liang sendiri, bentuknya terpisah antara balok satu dengan balok lainnya.

"Ada yang ga pake gula, ada yang keras bakaran sagunya, ada yang empuk karena banyak kelapanya. Juga bentuk cetakannya beda-beda tiap daerah, " kata Fatma.

Di daerah pesisir Maluku seperti Liang dan Natsepa, sagu gula diberi banyak kelapa sehingga teksturnya lebih empuk. Selain itu, gula yang digunakan berasal dari pohon aren yang tumbuh di daerahnya masing-masing.

(Baca juga : Ini Dia Kopi Rarobang, Racikan Asli Orang Ambon)

"Sagu dicampur kelapa, lalu masukan ke cetakan yang udah panas, porna namanya. Lalu dikasih gula aren, baru ditutup lagi pake sagu," ujar Fatma sembari memperagakan pada wisatawan saat itu.

Hal membedakan bentuk sagu gula daerah satu dengan dearah lain adalah dari bentuk porna. Porna sendiri terbuat dari tanah liat.

Proses membuat porna yaitu dibakar terlebih dulu hingga panas, barulah diangkat dari api dan racikan sagu dimasukan. Kemudian, racikan sagu ditutup dengan daun pisang agar terasa wangi. Setelah 15 menit, sagu gula diangkat dan siap dinikmati.

Kue sagu gula khas Maluku yang dijual di Ambon. KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Kue sagu gula khas Maluku yang dijual di Ambon.

Sagu gula cocok dicicip saat masih hangat. Pendamping terbaik untuk menyantap sagu gula adalah kopi panas atau teh. Menurut Fatma, orang Ambon biasa mencicipinya di pagi dan sore hari sembari bercengkerama.

Lenny, salah satu pemandu wisata di Ambon mengatakan, kue sagu yang menggunakan gula ini kian langka, terutama di daerah kota. Pasalnya, pohon aren yang menghasilkan gulanya kian sulit didapat.

(Baca juga : Hangatnya Jalan Said, Surganya Coffee Shop di Ambon)

"Kalau di kota paling adanya sagu kering biasa, tanpa gula. Gula arennya sudah jarang. Kalaupun ada, paling untuk masakan atau minuman yang mahal," ungkapnya.

Bagi yang ingin mencicipinya saat ke Pulau Ambon, Anda bisa mencarinya di pantai-pantai wisata seperti di Pantai Liang, Pantai Natsepa, atau di pasar tradisional. Harga sagu gula aren mulai Rp 2.000 untuk ukuran kecil hingga Rp 3.000 untuk ukuran besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com