Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati MONA, Museum Seni yang Bikin Tasmania Dikenal Dunia

Kompas.com - 02/12/2017, 09:24 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Salah satunya adalah karya berjudul Bit.fall karya Julius Popp, seniman kelahiran Nuremberg, Jerman yang ingin menunjukkan hubungan antara manusia dan teknologi.

Bit.fall menggunakan dua siklus yang saling terkait yaitu siklus air (tanki, pompa, dan katup) dengan siklus berita di internet.

(Baca juga : Karya Seniman Indonesia Unjuk Gigi di Pameran Seni Kontemporer Terbesar Sedunia)

Air yang dikumpulkan di tangki digabungkan dengan informasi yang sudah diolah dengan sebuah program komputer yang mencari kata-kata dalam berita online yang memiliki secara statistik signifikan.

Nantinya, kata-kata yang sudah diolah itu akan muncul bersamaan dengan titik-titik air yang menetes. Pergantian kata begitu cepat, sehingga pengunjung bisa membaca tetapi kesulitan mencerna makna kata-kata itu.

Karya ini berusaha menunjukkan betapa di era internet ini berbagai informasi datang silih berganti begitu cepat sehingga mengalahkan kecepatan otak manusia untuk memprosesnya.

Mesin pencernaan manusia

Cloaca Professional, karya seniman Belgia.Kompas.com/Ervan Hardoko Cloaca Professional, karya seniman Belgia.
Tepat di atas lantai "Museum of Everything" atau di lantai B2, pengunjung akan disajikan berbagai karya seni yang tak kalah menarik meski membuat pengunjung mengernyitkan dahi.

Salah satunya adalah karya yang diberi nama Cloaca Professional karya seniman Belgia Wim Delvoye. Karya ini pertama kali dipamerkan Wim pada 2000 di Meseum Seni Kontemporer di Antwerp, Belgia.

(Baca juga : Menikmati Seni Shadowgraph di Jepang)

Karya ini menggambarkan proses pencernaan di dalam perut manusia. Mesin ini diberi asupan berupa makanan sungguhan dan suhunya dijaga seperti suhu tubuh manusia.

Melalui proses kimia dan mekanik, mesin ini akan mengeluarkan hasil akhir berupa kotoran dengan bau yang khas, sungguh unik.

Snake karya Sydney Nolan, seniman asal Melbourne.Kompas.com/Ervan Hardoko Snake karya Sydney Nolan, seniman asal Melbourne.
Satu lagi karya seni yang cukup menarik adalah sebuah mural karya seniman Australia, Sydney Nolan yang diberi judul Snake.

Mural dengan panjang total 46 meter dan tinggi sembilan meter yang dikerjakan antara 1968-1972 itu menjadi karya Nolan dengan ukuran paling besar.

(Baca juga : Ketika Seniman dan Pengunjung Berekspresi dalam Satu Ruang)

Mural ini terinspirasi mitos proses penciptaan yang dipercaya suku Aborigin yaitu "Sang Ular Pelangi".  Jika dilihat dari dekat maka terlihat "ular" ini dibuat dari serangkaian motif-motif flora dan fauna yang terkait secara khusus dengan ritual inisiasi suku Aborigin.

Secara total mural karya seniman asal kota Melbourne ini disusun dari 1.620 buah gambar-gambar berukuran normal hasil karya Nolan.

Reaksi pengunjung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com