Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati MONA, Museum Seni yang Bikin Tasmania Dikenal Dunia

MONA yang didirikan pebisnis David Walsh pada 21 Januari 2011 ini merupakan museum swasta terbesar di Australia dan digambarkan sebagai "Disneyland untuk orang dewasa".

Mengapa tempat ini disebut sebagai "Disneyland-nya orang dewasa"? Dari arsitekturnya saja MONA sudah sangat unik.

Dari luar bangunan MONA sekilas seperti sebuah gedung satu lantai. Namun, begitu pengunjung melewati pintu masuk maka tersedia tangga spiral dan lift yang mengantar turun ke tiga lantai ke ruang pamer yang luas dan berliku-liku bak labirin.

Ruang pamer bisa dibangun di bawah ruang utama disebabkan MONA dibangun di tebing di sekitar Semenanjung Berriedele.

Selain itu, sang pendiri museum David Walsh menginginkan sebuah bangunan yang bisa "bersembunyi" dari pengunjung ketimbang dengan gamblang menunjukkan diri.

Walsh berpendapat, situasi ruang pamer yang berada di bawah tanah dan dipenuhi labirin memberikan sebuah "sensasi bahaya" yang bisa menambah pengalaman pengunjung dalam menikmati karya seni.

Museum of Everything

Setelah tiba di lantai paling dasar, maka petugas museum akan memberikan sebuah perangkat semacam telepon genggam dan earphone.

Alat itu sebenarnya menjadi semacam "pemandu" sebab jika pengunjung mendekati sebuah karya seni maka dia cukup menekan tombol di benda mirip ponsel itu dan semua keterangan soal karya seni tersebut akan muncul.

Belum puas dengan keterangan tertulis, pengunjung juga bisa memilih penjelasan secara audio yang bisa didengar melalui earphone yang tersedia.

Di lantai paling dasar itu, terdapat bagian yang disebut dengan nama "Museum of Everything", mengapa namanya demikian?

"Tempat ini menjadi wadah bagi berbagai karya dari mereka yang secara umum tidak dianggap sebagai seniman, tetapi memiliki kemampuan seni yang hebat," ujar Eva, seorang staf museum.

Di bagian ini, sesuai namanya "everything" memang memamerkan banyak mulai dari lukisan, patung, hingga kesenian berupa instalasi elektronik.

Bit.fall menggunakan dua siklus yang saling terkait yaitu siklus air (tanki, pompa, dan katup) dengan siklus berita di internet.

Air yang dikumpulkan di tangki digabungkan dengan informasi yang sudah diolah dengan sebuah program komputer yang mencari kata-kata dalam berita online yang memiliki secara statistik signifikan.

Nantinya, kata-kata yang sudah diolah itu akan muncul bersamaan dengan titik-titik air yang menetes. Pergantian kata begitu cepat, sehingga pengunjung bisa membaca tetapi kesulitan mencerna makna kata-kata itu.

Karya ini berusaha menunjukkan betapa di era internet ini berbagai informasi datang silih berganti begitu cepat sehingga mengalahkan kecepatan otak manusia untuk memprosesnya.

Mesin pencernaan manusia

Salah satunya adalah karya yang diberi nama Cloaca Professional karya seniman Belgia Wim Delvoye. Karya ini pertama kali dipamerkan Wim pada 2000 di Meseum Seni Kontemporer di Antwerp, Belgia.

Karya ini menggambarkan proses pencernaan di dalam perut manusia. Mesin ini diberi asupan berupa makanan sungguhan dan suhunya dijaga seperti suhu tubuh manusia.

Melalui proses kimia dan mekanik, mesin ini akan mengeluarkan hasil akhir berupa kotoran dengan bau yang khas, sungguh unik.

Mural dengan panjang total 46 meter dan tinggi sembilan meter yang dikerjakan antara 1968-1972 itu menjadi karya Nolan dengan ukuran paling besar.

Mural ini terinspirasi mitos proses penciptaan yang dipercaya suku Aborigin yaitu "Sang Ular Pelangi".  Jika dilihat dari dekat maka terlihat "ular" ini dibuat dari serangkaian motif-motif flora dan fauna yang terkait secara khusus dengan ritual inisiasi suku Aborigin.

Secara total mural karya seniman asal kota Melbourne ini disusun dari 1.620 buah gambar-gambar berukuran normal hasil karya Nolan.

Reaksi pengunjung

"Isi dari museum ini memang bukan untuk semua orang, tetapi MONA menjadi tempat yang membuat Tasmania dikenal dunia," ujar Liz.

Pete, pemandu rombongan wisata Dwidaya Tour yang diikuti KompasTravel, mengatakan dia sudah puluhan kali datang ke MONA.

"Mungkin sudah 20 atau 30 kali saya datang ke sini. Dan, setiap kali datang saya selalu menemukan sesuatu yang baru," ujar Pete.

Hal yang sama disampaikan seorang blogger wisata dan perjalanan Kenny Santana, yang pernah mengunjungi MONA lima tahun lalu.

"Ini kali kedua saya datang ke MONA, dan ada beberapa hal yang baru. Sepertinya 'Museum of Everything' dulu belum ada," kata Kenny.

Dan ternyata, keunikan MONA bisa membangkitkan minat seseorag terhadap dunia seni. Setidaknya itulah yang dikatakan presenter Indonesian Idol, Daniel Mananta.

"Saya sebenarnya bukan orang seni, tetapi melihat koleksi MONA saya amat menyukainya, karena semuanya mindblowing!" ujar dia.

Nah, selain menyajikan karya-karya seni kontemporer, MONA juga menjadi host festival musik MOFO yang digelar pada musim panas dan festival Dark Mofo yang digelar pada musim dingin.

Hal unik lain di museum ini adalah tersedia feri cepat bagi pengunjung yang ingin langsung menuju ke jantung kota Hobart.

Kapal feri yang nyaman ini berlayar selama 25 menit melintasi Sungai Derwent menuju kawasan Hobart Waterfront dengan ongkos sebesar 22 dolar Australia atau sekitar Rp 220.000 per orang.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/02/092400727/menikmati-mona-museum-seni-yang-bikin-tasmania-dikenal-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke