Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata di Bekasi Ada Air Terjun, Lokasinya Dekat Bantargebang

Kompas.com - 05/01/2018, 19:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.comBekasi merupakan salah satu kota penyangga dari Ibu Kota Jakarta. Bila Anda berkunjung ke Kota Bekasi, wisata yang paling mudah Anda lakukan yakni wisata belanja. Begitu Anda keluar dari pintu Tol Bekasi Barat, tentu akan menemukan banyak pusat perbelanjaan.

Tidak hanya wisata belanja, ternyata Bekasi juga memiliki wisata alam seperti air terjun yang harus dikunjungi yakni Curug Parigi.

Air terjun tersebut tampak seperti Air Terjun Niagara versi mini yang terkenal di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Penasaran seperti apa keindahan di sana, KompasTravel  mencoba berkunjung ke sana.

Curug Parigi terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, tepatnya di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Untuk bisa sampai di sana, memang perlu mempersiapkan waktu lebih banyak, sebab kondisi jalan cukup macet. Jika datang dari arah pintu Tol Bekasi Barat kemudian ambil arah menuju Jalan Raya Narogong, dapat berbelok ke Jalan Pangkalan 5.

Jalan menuju Curug Parigi, di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Jalan menuju Curug Parigi, di Jalan Pangkalan 5, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017).
Selama melintasi Jalan Raya Narogong, saya pun menemui kendaraan besar seperti truk dan tronton. Bahkan sering pula menemukan truk sampah berlalu lalang di sana, sebab lokasi curug ini dekat dengan TPST Bantargebang juga kawasan industri.

Untuk menghindari kemacetan di perjalanan, sepeda motor menjadi pilihan transportasi terbaik sebagai transportasi. Bila menggunakan sepeda motor dari arah pintu keluar Tol Bekasi Barat hingga curug membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

(Baca juga : 8 Panduan Penting Sebelum Datang ke Curug Parigi di Bekasi)

Namun, jika menggunakan transportasi umum atau mobil pribadi maka waktu tempuhnya akan lebih lama, karena ada banyak titik kemacetan yang dilalui.

Sesampainya di Jalan Pangkalan 5, terdapat jalan beton atau sudah dicor cukup untuk satu mobil, sepanjang kurang lebih 500 meter. Setelah itu, saya pun bingung, sebab tak ada lagi jalan alias buntu.

Jalanan dengan kondisi bebatuan menuju Curug Parigi, di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Jalanan dengan kondisi bebatuan menuju Curug Parigi, di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017).
Ketika itu tiba-tiba ada warga yang mengampiri dan membuka pintu sengnya. Saya pun menanyakan arah menuju Curug Parigi. Warga tersebut pun membenarkan bahwa jalan yang saya lintasi sudah benar, dalam artian di depan akan menemukan curug.

Untuk bisa masuk ke sana, saya pun di berikan selembar kertas yang berisi biaya masuk mobil sebesar Rp 10.000, motor Rp 5.000, dan sepeda Rp 2.000. Saya pun membayar Rp 5.000.

Selepas pintu seng tersebut, saya melintasi jalan bebatuan dan cukup untuk satu mobil sepanjang kira-kira 500 meter dan sampai di lokasi Curug Parigi.

Karena hari masih terhitung pagi, sekitar pukul 10.00 WIB. Saya datang bukan pada hari libur, tak terlihat pengunjung berdatang.

Tangga yang digunakan untuk menuju ke titik Curug Parigi, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Tangga yang digunakan untuk menuju ke titik Curug Parigi, Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2017).

Pertama yang saya lihat adalah warung-warung terbuat dari bambu, tetapi kosong, tak ada penjualnya. Warung-warung tersebut menurut warga sekitar hanya buka di akhir pekan, karena di hari libur lebih banyak pengunjung yang berdatangan.

Lalu, saya pun memarkirkan kendaraan terlebih dahulu. Kemudian, karena tak bisa membeli minuman dan camilan, segera saja saya menuju ke titik air terjun.

Suara percikan air terjun sudah terdengar, sedikit melongok ke bawah, ternyata lokasinya sudah benar. Saya harus turun menggunakan anak tangga yang masih sangat licin, karena terbuat dari tanah.

Untung saja, ada pegangan di sisi kanan saya yang terbuat dari bambu. Pegangan tersebut membantu saya saat berkali-kali sempat tergelincir karena kondisi tanah yang licin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com