“Walaupun mengislamkan, tetapi nuansa Hindu nggak dibuang. Seperti sesaji dan kemenyan masih dipakai,” ujar Umar.
Beberapa bukti penyebaran agama Islam di pulau tersebut pun masih tersimpan rapi. Ada sebuah bangunan dekat dengan Candi Cangkuang, di dalamnya berisi bukti sejarah seperti kitab kuno, Al-Quran, hingga naskah khotbah.
“Jadi sebuah bukti Eyang penyebar Islam di Cangkuang dan sekitarnya bisa liat ke dalam, ada kitab kuno, ada khotbah Idul Fitri, Idul Adha, Al-Quran, dan kitab-kitab lainnya,” jelas Umar.
“Kertasnya sendiri terbuat dari kulit kayu saeh, dan tintanya dari arang. Yang menulis Eyang sendiri saat menyebarkan agama Islam,” kata dia.
Kertasnya dari perisaeh, tintanya dari arang dan ketan. Yang menulis eyang sendiri waktu menyebarkan Islam.
Adapun kitab-kitab tersebut ditemukan di rumah adat Kampung Pulo. Kampung tersebut ditempati oleh keturunan Eyang Embah Dalem Arif Muhammad, diantaranya enam orang anak perempuan, dan satu anak laki-laki. Hingga saat ini, Kampung Pulo ditempati oleh keturunannya generasi kedelapan hingga kesepuluh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.