Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Selama 50 Tahun, Resto Muslim di Chiang Mai Ini Ramai Turis

Kompas.com - 31/01/2018, 12:57 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

CHIANG MAI, KOMPAS.com - Asap kuah kari mengepul dari dapurnya yang berada persis di sisi Jalan Charoenprated. Sebuah jalan yang terkenal dengan kuliner halal dari komunitas Muslim di Chiang Mai, Thailand bagian utara.

Siang itu Rabu (24/1/2018) pukul 14.17, KompasTravel berkunjung ke salah satu "kota seni" Chiang Mai, bersama Tourism Authority of Thailand. Tempat kuliner pertama yang kami kunjungi ialah Jalan Chaonperated 1 Alley, atau dikenal dengan Hilal Street.

(Baca juga : Nikmatnya Daging Sapi Berempah pada Semangkuk Khao Soi Chiang Mai)

Salah satu rumah makan yang kami tuju telah eksis sejak 1968, atau 50 tahun yang lalu. Dari pintu masuk bertuliskan aksara Thailand, yang jika diartikan Khao Soi Islam Restaurant.

"Artinya 'Khao Soi Islam Restaurant' memang cukup terkenal selain di kalangan komunitas Muslim Chiang Mai," terang Khun Sunee, pemandu wisata yang mengantar kami kala itu.

(Baca juga : 2 Kuliner Mi Halal yang Harus Dicoba di Chiang Mai Thailand)

Menu yang tersaji cukup beragam, mulai dari aneka kari, mi, sate, hingga ragam gorengan. Namun, ragam menunya dirasa familiar bagi wisatawan asal Asia. KompasTravel memesan hidangan andalannya, yaitu khao soi dengan daging sapi.

Satay jadi salah satu hidangan komunitas muslim di Chiangmai Thailand. Hidangan ini tersaji di Resto Khao Soi Moslem, Jalan Charoenprated1, Chiangmai.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Satay jadi salah satu hidangan komunitas muslim di Chiangmai Thailand. Hidangan ini tersaji di Resto Khao Soi Moslem, Jalan Charoenprated1, Chiangmai.
Sedangkan menu minumannya ada butterfly pea flower tea, milk thai tea, kopi gingseng, hingga serai.

Sang pemilik, Willawan (64) mengatakan rumah makannya tersebut dibangun oleh orang tuanya. Ia kini merupakan generasi ke dua, dan sebentar lagi akan diwariskan ke anaknya.

(Baca juga : Liburan ke Chiang Mai Thailand, Mampirlah ke Kuil Tua Sejak Tahun 1345)

"50 tahun yang lalu, kakek saya bawa resep-resepnya dari Yunnan, China Selatan. Sedangkan rumah makannya dibuka mulai orangtua saya," kata Willawan kepada KompasTravel.

Pantas saja familiar, ragam hidangan di sini memang hasil akulturasi beragam cita rasa Asia. Ia menjelaskan seperti kari yang orangtuanya ambil dari resep India, lalu beberapa menggunakan unsur santan yang berasal dari selera masyarakat setempat.

"Orangtua saya mentranformasi budaya kuliner komunitas Muslim China dengan India dan Thailand. Jadilah hidangan-hidangan di sini," jelasnya.

Hidangan khao soi khas Chiangmai Thailand, di Resto Khao Soi Moslem, Jalan Charoenprated1, Chiangmai.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Hidangan khao soi khas Chiangmai Thailand, di Resto Khao Soi Moslem, Jalan Charoenprated1, Chiangmai.
Dalam satu hari ia bisa menjual khao soi, menu andalannya lebih dari 200 mangkuk. Sedangkan yang lainnya rata-rata sekitar 100 porsi.

Meski di penghujung makan siang, pengunjung yang datang pun semakin banyak. Kami pun sempat menunggu untuk beberapa menit, sembari meja dibereskan.

Awalnya saya berpikir yang datang hanya orang-orang muslim Asia atau Timur Tengah, ternyata sangat beragam. Terlihat dari perawakannya dengan kulit putih dari Eropa atau Amerika, juga yang berkulit gelap.

Ia mengatakan memang pendatangnya tak hanya dari negara mayoritas Muslim seperti Malaysia, Indonesia, tapi juga dari Eropa, Australia, dan Amerika. "Makanan di sini dijamin halal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com