Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Banyuwangi Pertahankan Gelar Kota Wisata Bersih

Kompas.com - 03/02/2018, 07:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyuwangi belum lama ini meraih penghargaan Kota Wisata Bersih dari ASEAN Tourism Standard Award. Untuk mempertahankannya Banyuwangi akan menerapkan beberapa peraturan.

"Budaya kita itu beda, kalau kita ke luar negeri itu kita malu untuk buang sampah. Kerena mereka (masyarakat di negara tersebut) pun di sana tidak buang sampah. Tapi kalau masuk Indonesia, turis pun ikut buang sampah juga. Karena ikut-ikutan budaya kita, buang sampah sembarangan," kata MY Bramuda, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis lalu.

(Baca juga : Banyuwangi Raih Penghargaan Kota Bersih di Tingkat ASEAN)

Menurutnya, pekerjaan rumah Pemerintah Banyuwangi ialah bagaimana mengubah budaya tersebut. Ia mengaku sudah merumuskannya dengan Bupati Banyuwangi, dan berbagai dinas terkait.

Pertama, Banyuwangi akan mencoba menerapkan peraturan saat wisatawan masuk destinasi harus menitipkan uang. Besarannya belum dipastikan, hanya ia mencontohkan dengan uang RP 100.000.

Kemudian wisatawan tersebut diberi kantung plastik. Menurutnya, wisatawan akan diminta untuk membawa kembali sampah di dalam agar bisa mengambil uang titipan tadi.

Pelajar sedang mempraktikkan bahasa Inggris dengan wawancarai turis asing yang juga peserta Pulau Merah Banyuwangi International Surfing Competition 2014, Jumat (23/5/2014).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pelajar sedang mempraktikkan bahasa Inggris dengan wawancarai turis asing yang juga peserta Pulau Merah Banyuwangi International Surfing Competition 2014, Jumat (23/5/2014).
"Kalau pas pulang wisatawan bawa sampah di kresek, (uang) kita kembalikan. Tapi kalau tidak, ya ini jadi uang denda,"ujar Bramuda.

Kedua pemerintah Banyuwangi juga akan memasang CCTV di setiap destinasi, untuk memantau wisatawan mana yang membuang sampah. CCTV tersebut akan dipantau petugas khusus, dan jika tertangkap, akan langsung diganjar sesuai peraturan yang berlaku.

"Kita sudah memasang CCTV di beberapa destianasi, dari total 48. Nanti yang tertangkap sedang membuang sampah, kita akan langsung tindak di tempat," ujarnya.

(Baca juga : Mengintip Dampak Ekonomi yang Dirasakan Banyuwangi dari Pariwisata)

Menurutnya ini salah satu cara permulaan. Diharapkan dengan cara tersebut wisatawan dan warga lokal akan semakin terbiasa, dan merubah budaya membuang sampah sembarangannya.

"Bagaimana jika ada keluhan, nanti wisatawan malas ke destinasi? Kalau kita berlakukan di semua destinasi, ya mau ga mau mereka pasti harus mematuhi," tutupnya.

Kabupaten Banyuwangi menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN).Humas Pemkab Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN).
Sementara itu penilaian penghargaan Kota Wisata Bersih dilakukan berdasarkan 108 kriteria. Banyuwangi mendapat nilai 87,04 persen. Materi penilaian tak hanya tentang kebersihan, tetapi semua proses yang mendukung tercapainya situasi nyaman bagi wisatawan.

Untuk destinasi yang menjadi titik penilaian adalah wisata bahari Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo dan Pantai Grand Watudodol (GWD) Kecamatan Kalipuro yang makin tertata setelah direnovasi.

(Baca juga : Begini Selera Turis yang Datang ke Banyuwangi)

Dua destinasi itu dipilih karena komunitas warganya memiliki visi sama dalam penciptaan lingkungan bersih dan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com