PEKANBARU, KOMPAS.com – Sorotan matahari siang itu menemani perjalanan saya untuk melihat peninggalan sejarah yang ada di Kota Pekanbaru, Riau. Waktu menunjukkan sekitar pukul 10.00 WIB, namun teriknya matahari begitu terasa di kulit.
Saya pun mengunjungi sebuah kampung di Kota Pekanbaru di mana terdapat beberapa bangunan bersejarah. Yakni Kampung Bandar yang terletak di Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru khusunya Senapelan merupakan bagian wilayah Kesultanan Siak Sri Indrapura dan pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kesultanan Siak pada masa Kesultanan Siak ke-4 dan ke-5.
Salah satu buktinya adalah terdapat bangunan rumah panggung kayu milik Tuan Qadhi, berada tepat di bawah Jembatan Siak yang baru dibangun sekitar tahun 2014. Rumah kayu ini seringkali menjadi tempat persinggahan Sultan Siak, Sultan Syarif Qasim II.
“Rumah panggung ini terbuat dari kayu, atapnya menggunakan asbes. Pondasinya terbuat dari tiang seperti ini karena antisipasi pasangnya air sungai,” ujar pemandu wisata Pekanbaru Heritage Walk, Iwan Syawal, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Ini Hidangan Pindang Patin Paling Terkenal di Pekanbaru
Saya mulai memasuki ke bagian dalam rumah. Sebelum memasuki rumah, terdapat sebuah bak berisi air. Siapa pun tamu yang masuk bisa membersihkan kaki di tempat tersebut.
Memasuki rumah panggung ini, Anda akan sedikit menaiki anak tangga. Setelah masuk, akan ada ruangan besar sebagai tempat berkumpul. Beberapa foto lama pun dipajang di sana. Mulai dari bagaimana hiruk pikuk kegiatan masyarakat di Sungai Siak, hingga penyebrangan sebelum adanya Jembatan Siak.
“Kayu-kayu yang ada di sini (bangunan rumah) masih asli. Hanya (kayu pada) lantai yang di restorasi sebagian, tetapi diganti kayu yang hampir sama, jenisnya meranti merah,” kata Iwan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.