Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Pilih Teriyaki atau Yakiniku? Ini Bedanya...

Kompas.com - 05/04/2018, 11:38 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Makanan Jepang termasuk makanan asing yang sudah akrab di lidah kebanyakan orang Indonesia. Teknik memasak yang begitu mendunia adalah teriyaki dan yakiniku.

Baik teriyaki maupun yakiniku sebenarnya lebih merujuk pada teknik memasak bahan makanan. Orang Indonesia mengenal teriyaki maupun yakiniku sebagai saus. Saat datang ke restoran Jepang, baik yang fine dining ataupun gerai cepat saji, pelayan akan menawarkan ke pelanggan, mau teriyaki atau yakiniku.

Baca juga : Jangan Bingung! Ini Panduan Makan Kuliner Jepang Yakiniku

Jika Anda bingung mau pilih yang mana? Bisa dibilang karakter rasa dari teriyaki lebih dominan manis, sedangkan yakiniku lebih dominan gurih. Walaupun untuk saus, keduanya menggunakan bahan yang mirip. Namun, sebelumnya berkenalan dulu dengan teriyaki dan yakiniku.

Teriyaki

Teriyaki berasal dari paduan kata “teri” berarti luster sementara yaki berarti bakar atau broil. Bahan makanan (bisa berupa daging, ikan, sampai sayuran) direndam atau basted terlebih dahulu dalam saus teriyaki. Baru kemudian bahan yang dibroil atau dibakar atau dipanggang.

Baca juga : Uniknya Pringles Rasa Sukiyaki, Hanya Dijual di Kanto Jepang

Hasil akhirnya biasanya bahan makanan jadi tampak mengilap. Hal ini karena efek dari saus teriyaki. Saus teriyaki dibuat dari shoyu atau kecap asin khas Jepang, mirin, dan gula. Mirin adalah bahan masak khas Jepang berupa cairan beralkohol yang terbuat dari beras ketan yang dicampur beras dan shochu (sejenis minuman beralkohol) yang difermentasikan selama beberapa bulan.

Biasanya juga saus teriyaki menggunakan sake. Hasil akhir dari saus teriyaki ini adalah rasa manis-asin, tetapi lebih dominan rasa manis. Terutama saat sudah dimasak, gula akan terkaramelisasi sehingga rasa manis lebih kuat.

Selain jadi saus rendaman (marinate), saus teriyaki juga bisa untuk olesan saat membakar sate. Saus teriyaki juga kerap dipakai sebagi saus celupan. Beberapa versi saus teriyaki menggunakan parutan jahe dan bawang putih cincang.

Yakiniku

Yakiniku halal di Panga, Taito, Jepang. KOMPAS.com/JESSI CARINA Yakiniku halal di Panga, Taito, Jepang.
Sementara itu, yakiniku adalah teknik memasak dengan cara membakar bahan masakan seperti barbeque. “Yaki” berarti “dibakar” dan “niku” berarti “daging”. Jadi daging yang sudah direndam dalam saus yakiniku, kemudian dibakar di atas bara api.

Satu hal yang pasti, daging yang sudah dibakar akan dimakan dengan cocolan saus yakiniku. Beberapa restoran yakiniku juga ada merendam daging terlebih dahulu pada saus yakiniku, sebelum dibakar. Namun, untuk daging berkualitas, biasanya langsung dibakar tanpa marinate.

Ada beragam versi saus yakiniku, tetapi biasanya hasil akhirnya adalah rasa gurih dan manis dengan aroma wijen yang kuat.

Saus yakiniku biasanya dibuat dengan shoyu atau kecap asin khas Jepang, mirin, gula, bawang putih, minyak wijen, dan biji wijen yang sudah disangrai. Kunci dari yakiniku adalah biji wijen yang menambah aroma pada saus. Beberapa versi juga menggunakan sake dan perasan jeruk atau cuka beras. Rasa akhirnya lebih ke gurih dengan tetap ada rasa manis.

Pada perkembangannya, saus yakiniku kerap digunakan pula untuk merendam daging (marinate), saus olesan di daging yang akan dibakar, maupun sebagai saus cocolan. Selain itu, yakiniku pada akhirnya ditujukan pula ke hidangan yang dimasak dengan saus yakini walaupun cara memasaknya adalah dioseng di wajan, atau dibakar di atas kompor, juga dengan cara teppanyaki atau dimasak di plat datar (teppan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com