Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Bebek Betutu Otentik? Datanglah ke Ubud

Kompas.com - 15/04/2018, 10:27 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

 

GIANYAR, KOMPAS.com - Bebek betutu diburu oleh banyak pecinta kuliner saat berwisata ke Bali. Sajian ini tersohor karena khas Pulau Dewata. Namun untuk mencari bebek betutu yang otentik dan lezat tidaklah mudah.

Jika memang ingin bertualang mencari bebek betutu, carilah di Ubud, Gianyar. Ada pemasak bebek betutu handal yaitu I Ketut Rimpin yang beralamat di Jalan Monkey Forest Gang Arjuna Nomor 10.

"Saya sudah memasak bebek betutu dari tahun 1975. Belajar dari kakak saya. Keluarga saya sudah membuat bebek betutu dari lama, sekitar 90 tahun," kata Ketut saat ditemui di kediamannya dalam Food Tour Ubud Food Festival, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga : Mendiang Bondan Winarno Dapat Penghargaan di Ubud Food Festival

Keluarga Ketut awalnya memasak bebek betutu untuk kebutuhan puri atau istana. Semakin berkembang pariwista di Ubud, keluarganya mulai menjual bebek betutu ke wisatawan dan memasok ke restoran. 

Saat peserta Food Tour datang, Ketut memperlihatkan cara membuat bebek betutu. Awalnya ia mengambil bebek yang sudah dibersihkan bulunya. Kemudian membalurkan garam, asam, kecap asin, dan minyak kelapa.

Bebek betutu yg dibumbui.Kompas.com/Silvita Agmasari Bebek betutu yg dibumbui.

"Bebeknya harus bebek lokal. Dapat bebeknya ini sudah mulai susah. Kalau pakai bebek peking rasanya akan beda. Bebek peking dagingnya banyak tetapi tidak enak," kata Ketut.

Selesai membalurkan bebek dengan minyak, bebek kemudian dibalurkan kembali dengan base genep. Bumbu Bali yang terdiri dari bawang merah dan putih, jahe, laos, kencur, kunyit, sereh, cabai rawit, kemiri, serta berbagai jenis rempah-rempah.

Cara ketut membalurkan bebek dengan bumbu layaknya memijat. Tak lama, ia memasukkan daun salam ke dalam bebek.

Bebek yang telah dibumbui tersebut kemudian ditempatkan di pelepah pinang. Kata Ketut, pelepah pinang kini semakin langka di Bali.

"Harus pakai pelepah pinang, kalau pakai daun lain seperti daun pisang tidak akan bisa karena masaknya 12 jam, jadi lebih mudah terbakar," jelas Ketut.

Ia kemudian membungkus bebek dengan daun pinang dan mengikat dengan tali dari bambu. Bebek betutu siap dimasak.

Memasak bebek betutu tidak butuh kompor, yang dibutuhkan adalah kulit ari beras dan penutup dari tembikar atau logam. Inilah alat memasak tradisional untuk bebek betutu.

Bebek betutu yang dimasak dengan cara tradisional.Kompas.com/Silvita Agmasari Bebek betutu yang dimasak dengan cara tradisional.

"Tidak bisa pakai kayu juga karena kalau pakai kayu itu apinya besar, cepat habis. Bebek betutu ini harus dimasak lama 12 jam," jelas Ketut,

Usai menaruh bebek betutu di atas kulit ari beras, kemudian ia menutup dengan baskom logam. Dikuburnya baskom logam dengan kulit ari beras dan sabut kelapa, kemudian disiram  minyak tanah dan dibakar. 

"Ini sudah boleh ditinggal, sudah bisa beraktivitas," kata Ketut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com