Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pramoedya Ananta Toer Lewat Pameran Catatan dan Arsip

Kompas.com - 23/04/2018, 15:25 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Bagian kelima, ”Ruang Kerja”. Sebuah ruang yang ditata untuk mencoba memberikan gambaran situasi kamar atau ruang kerja Pram di rumahnya. Di sana ada tiga mesin ketik, meja, kursi, rokok, asbak, geretan, sarung yang disukai Pram, celana dan kemeja favorit Pram.

Ada pula piagam Hadiah Budaya Asia Fukuoka (Fukuoka Cultural Grand Prize), 2000. Lalu, UNESCO Madanjeet Singh Prize, Perancis, 1996.

Di bagian lainnya, ada koleksi buku-buku Pramoedya dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Yang juga menarik adalah Taman Kata-Kata, sebuah kutipan-kutipan Pramoedya Ananta Toer dari berbagai karyanya.

"Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik...". Demikian kutipan di Taman Kata-Kata itu.

Ilustrasi ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Ilustrasi ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.
Mencoba menghadirkan sosok Pram

Engel Tanzil, kurator pameran "Namaku Pram: Catatan dan Arsip" sekaligus pendiri Dia.Lo.Gue mengatakan pameran ini mencoba menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer.

Pameran ini, lanjutnya, juga merupakan kelanjutan dari pementasan teater Bunga Penutup Abad produksi Titimangsa Foundation.

"Saya ingin buat pameran seperti bikin film ya. Kamu bisa mendalami karakter seorang pram, meriset, membaca tulisannya dia, mendengarkan interview dia, cara dia ngomong, bicara.  Dalam pameran ini saya ingin seperti sutradara film. Pram itu bukan dimuseumkan, tapi dihidupkan dalam pameran ini," katanya.

Ilustrasi ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Ilustrasi ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.

Sebanyak 70-80 persen koleksi yang dipamerkan merupakan milik keluarga Pramoedya Ananta Toer. Ia mempersiapkan pameran ini selama empat bulan.

"Saya hampir setiap minggu datang ke rumah Pram di Bojong Gede, Bogor naik KRL. Saya ingin rasakan kenapa ia sampai memilih rumah di Bojong Gede. Tukang ojek di sana sampai sudah hapal sama saya," ujarnya.

Untuk pemilihan koleksi pameran, Engel mengaku dibantu oleh keluarga Pramoedya yaitu cucu-cucunya. Koleksi pameran ia harapkan dapat memunculkan sosok Pram untuk pengunjung terlebih anak-anak muda.

Pengunjung memotret di ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pengunjung memotret di ruang kerja Pramoedya Ananta Toer dalam pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.
"Pameran ini kecil tapi saya ingin bermakna, bukan buat kita tapi buat keluarga. Saya ingin  memberitahu ke generasi muda kalau menulis itu susah. Saya ingin anak muda menyukai sejarah," tutur Engel.

Dalam pameran ini, Engel juga ingin menghadirkan Pramoedya sebagai manusia seutuhnya. Ia ingin masyarakat tahu tentang kegagalan, kesediahan, ketakutan, harapan, kegundahan Pramoedya semasa hidup.

"Lalu juga perjuangan dua wanita dalam hidupnya yaitu Astuti Ananta Toer dan Maemunah. Saya ingin masyarakat punya persepsi dua wanita itu. Astuti seperti ayah dan Maemunah seperti ibunya," ujarnya.

Pengunjung mengikuti Exhibition Tour Pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar. Pengunjung mengikuti Exhibition Tour Pameran Namaku Pram: Catatan dan Arsip di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Sabtu (21/4/2018). Pameran tersebut berusaha menghadirkan sosok Pramoedya Ananta Toer lewat lembar-lembar ensiklopedi yang belim sempat jadi, foto-foto pudar dan berpuluh lembar surat, barang-barang milik Pram, dan lukisan serta gambar.
Pram lahir di Blora, Jawa Tengah, pada tahun 1925. Saat kecil hingga remaja, Pram tinggal di rumah orangtuanya di Jalan Sumbawa Nomor 40 Blora.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com