Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Perempuan Perkasa dari Pasar-pasar di Yogyakarta

Kompas.com - 26/04/2018, 11:18 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Tubuh Ruminah tak lagi muda. Usianya lebih dari separuh abad, tepatnya 57 tahun. Namun jangan tandingi kekuatan Ruminah untuk mengangkat beban barang.

Ia dapat menggendong beban sampai satu kuintal, hanya dengan bantuan lilitan kain lurik untuk menggendong barang.

Ruminah adalah satu dari sekian banyak buruh gendong yang tersebar di pasar-pasar Yogyakarta. Sehari-hari Ruminah mencari nafkah di Pasar Giwangan.

Baca juga : Makanan yang Disantap Keluarga Obama di Hotel Tentrem Yogyakarta

Dari subuh sampai siang terus menggendong barang. Entah berat mana, beban barang atau beban hidup yang diangkat Ruminah dan kawan-kawan.

"Habis ibu tidak sekolah, tidak punya ijazah, adanya cuma kekuatan ini. Pokoknya ibu balas dendam. Ibu boleh tidak bisa sekolah tapi tiga anak ibu harus sekolah," cerita Ruminah saat ditemui di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Sabtu (21/4/2018).

Buruh gendong di salah satu pasar Yogyakarta. Dok. Hotel Tentrem Buruh gendong di salah satu pasar Yogyakarta.
Sudah lebih dari sepuluh tahun Ruminah asal Purworejo melakoni pekerjaan sebagai buruh gendong. Sekali gendong barang upah Ruminah adalah Rp 3.000. Dalam satu hari ia bisa mendapat Rp 30.000-Rp 35.000.

"Alhamdulillah, anak ibu tiga tiganya bisa kuliah," kata Ruminah sambil tersenyum lebar.

Penghargaan untuk Para Buruh Gendong

"Para buruh gendong ini tidak hanya mengangkut beban barang, tetapi juga beban keluarga. Banyak dari mereka yang ditinggal suami atau suaminya tidak bekerja," kata Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Adventa Pramushanti.

Baca juga : Triwil, Oleh-oleh Khas Semarang di Pasar Senggol

Venta bercerita karena menjadi tulang punggung keluarga, sampai ada buruh gendong yang hamil delapan bulan masih terus menggendong beban. Ada juga yang sudah berusia 80 tahun lebih masih terus bekerja.

Banyak buruh gendong yang menyewa kos atau tinggal di pasar untuk mengirit biaya hidup. Rata-rata dari mereka adalah pendatang dari luar Yogyakarta.

Baca juga : Berburu Batik Murah di Pasar Beringharjo, Jangan Lupa Menawar

Di momen perayaan Hari Kartini, Hotel Tentrem Yogyakarta memberi penghargaan kepada 20 perwakilan buruh gendong dari Pasar Kranggan, Pasar Giwangan, dan Pasar Gamping Yogyakarta.

Buruh gendong diundang ke Hotel Tentrem pada perayaan Hari Kartini, Sabtu (21/4/2018)KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Buruh gendong diundang ke Hotel Tentrem pada perayaan Hari Kartini, Sabtu (21/4/2018)
Selain sosialisasi kesehatan, Hotel Tentrem juga memberi tanda kasih kepada para perempuan kuat ini. Berupa uang dan perlengkapan mandi.

“Acara ini kami persembahkan sebagai bentuk apresiasi kepada para wanita hebat dan kuat yang disimbolkan oleh ibu-ibu yang ada di sini, para buruh gendong dan juga wanita-wanita yang berkarya di Hotel Tentrem Yogyakarta," kata Corporate General Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Mey Nurnaningsih.

Semoga kita dapat menginspirasi satu dan yang lainnya, menjadi wanita yang kuat untuk bangsa yang hebat," sambung Mey.

KompasTravel melihat para buruh gendong sampai akhir acara. Para perempuan kuat dari Pasar Yogyakarta ini bersolek dan mengenakan busana terbaik khusus di hari lahir Kartini.

Mereka tersenyum ceria, bercanda sembari berfoto bersama. Satu hari dalam setahun, beban mereka dibantu angkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com