Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Batik Batang yang Eksotis, tetapi Nasibnya Kian Terkikis

Kompas.com - 03/05/2018, 10:03 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Batang, Jawa Tengah memiliki jenis batik tradisional yang tak kalah cantik. Terkenal dengan jenis Batik Tiga Negara, tetapi kondisinya kini semakin terkikis zaman.

Batik tiga negara khas Batang diproduksi di Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Batik ini memiliki ciri khas motifnya yang sangat detil, dan selalu menggunakan tiga warna filosofis, merah, biru, dan coklat.

Baca juga : Berkunjung ke Sentra Batik 3 Negara di Batang

Selain itu memiliki renda di bagian bawah, sebagai pengaruh era kolonial Eropa, lalu warna merah dengan motif Tionghoa pesisir.

Keseluruhan batik batang ada 24 motif dasar yang terus diwariskan secara turun temurun.

Antara lain motif pelo ati, gendangan, benji tambal, kotak kitir, sigar kupat, kawung jenggot, ila ili, klasem, dan lainnya.

Batik 3 negara atau batik syafaiyah dari Batang, dengan motif khasnya dan tiga warna yang selalu melekat, diambil di Sentra Bati Safaiyah, Batang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Batik 3 negara atau batik syafaiyah dari Batang, dengan motif khasnya dan tiga warna yang selalu melekat, diambil di Sentra Bati Safaiyah, Batang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).
Salah satu batik tertua di Jawa Tengah ini kian sulit mencari pengrajinnya. Dahulu ada empat sentra pembuatan, kini tinggal satu sentra batik yang masih bertahan, ialah Batik Rifa'iyah.

Miftakhutin (40), pewaris Sentra Batik Rifa'iyah mengatakan kini tinggal 87 orang di desa yang aktif membatik, hanya separuhnya.

Baca juga : Puteri Indonesia Kagumi Batik Khas Kepulauan Sula

Ia mengaku kesulitan mencari masyarakat Batang yang masih mau aktif membatik.

Dari 87 orang itu, hampir semuanya usia 30 ke atas, paling tua 40, hanya satu orang yang 18 tahun.

"Di Batang, membatik itu identik pekerjaan wanita, dari dulu gak ada pria yang membatik," tuturnya saat dikunjungi KompasTravel di sanggarnya, Rabu (2/4/2018).

Miftakhutin (40), pewaris Sentra Batik Rifaiyah sedang menunjukan batik khas Batik tiga negara, di sentra batik Rifaiyah, Rabu (2/5/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Miftakhutin (40), pewaris Sentra Batik Rifaiyah sedang menunjukan batik khas Batik tiga negara, di sentra batik Rifaiyah, Rabu (2/5/2018).
Padahal, di masa jayanya batik ini sudah mampir ke banyak negara, dari Jepang, Singapura, Malaysia, Laos, dan Eropa.

Perempuan yang akrab disama Tin itu mengatakan orang luar negeri paling suka batik ini kalau menggunakan pewarna alam.

"Tapi sekarang kita cuma bisa pakai pewarna sintetis, selain prosesnya lam modalnya juga besar kalau pakai warna alami," katanya.

Kemerosotan perajin batik ini mulai tahun 2000 awal. Dari empat sentra batik batang, menurun jadi satu sampai sekarang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com