Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjualan 38 Tahun, Batagor Darto di Bandung Konsisten Menjaga Rasa

Kompas.com - 16/05/2018, 13:10 WIB
I Made Asdhiana

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Seiring perkembangan zaman, berbagai sajian batagor moderen telah menjamur di Bandung, Jawa Barat.

Beberapa di antaranya ada yang mengganti saus kacang dengan karamel, hingga meracik batagor dengan sensasi citarasa yang berbeda.

Meski begitu, terdapat satu kedai yang tetap menyajikan cira rasa orisinil dari batagor, yaitu Batagor H Darto namanya.

Kedai Batagor H Darto ini berlokasi di Jalan Ir H Djuanda No 200, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Ini Gerai Batagor Langganan Selebriti di Bandung

Patokan lokasinya tepat berada di dekat Kedai Pempek Haur Mekar dan tidak jauh dari McDonald's Dago.

Usaha Batagor H Darto telah beroperasi selama kurang lebih 38 tahun di Bandung. Penganan khas urang Sunda ini pertama kali dijual di kawasan simpang Dago sejak 1980.

Perihal nama usaha tersebut, diambil dari nama Darto Wahab yang sekaligus pemilik dan pendiri dari Kedai Batagor H Darto.

Maka tak heran jika banyak Warga Bandung dan wisatawan luar kota lebih mengenalnya sebagai Batagor Darto Wahab.

Darto Wahab yang wafat pada tahun 2010, mewariskan usaha ini kepada empat anaknya, yaitu Ami, Wahyu, Eko dan Wiwit sebagai pemilik generasi kedua.

Wahyu, satu di antara pemilik Kedai Batagor H Darto, menuturkan, sajian Batagor H Darto merupakan resep turun temurun dari sang ayah yang terus dipertahankan hingga saat ini.

"Tradisi batagornya bapak tetap dilanjutkan hingga sekarang, dengan mengutamakan rasa dan menggunakan bahan asli batagor. Tentu saja bahannya menggunakan tepung aci yang berbahan ikan tenggiri yang dilumuri saus kacang," ujar Wahyu kepada Tribun Jabar, saat ditemui di Kedai Batagor H Darto, Jumat (4/5/2018) sore.

Wahyu mengaku, sejak Batagor H Darto pertama kali berdiri, dari segi cita rasa maupun menu yang ditawarkan tetap sama hingga sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com