Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murdijati Gardjito Angkat Martabat Kuliner Indonesia

Kompas.com - 29/05/2018, 12:21 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Salah satu buku yang mencatat kuliner Indonesia adalah Mustika Rasa, tahun 1964. 

Buku tersebut merupakan inisiatif Presiden Soekarno untuk mencatat kuliner se-Indonesia. Tugas tersebut ia berikan kepada istrinya, Hartini.

Setelah Mustika Rasa terbit, belum ada buku kuliner di Indonesia yang mendata kuliner Indonesia dengan lengkap, terutama dari negara.

Hasil penelitian juga penting untuk memantapkan indentitas kuliner Indonesia agar tak mudah diklaim oleh bangsa lain.

Selain itu, tanpa dokumentasi tertulis segala resep dan sejarah kuliner Indonesia dapat terancam punah, tidak dikenal oleh generasi mendatang.  

Di usia senja dengan keterbatasan fisik, Mur yang masih terus meneliti. Ia kerap menjadi pembicara di forum kuliner dalam skala besar maupun kecil, informal maupun formal.

Mur adalah tempat bertanya akedemisi, praktisi, sekaligus wartawan di bidang kuliner.

"Kegiatan di bidang kuliner ini raksasa untuk membangun perekonomian bangsa. Produk kuliner itu mereupakan produk yang dikonsumsi masuk ke semua mulut semua orang.

Kalau itu berasal dari tanah air Indonesia sendiri, tidak diimpor itu akan menjadi kesibukan yang multi efek, membangun kemandirian, ekonomi, produktif, dan kesehatan jiwa," jelas Mur.

Seminar Kuliner Citarasa Pedas dari FTP UGM, Selasa (8/5/2018).Kompas.com/Silvita Agmasari Seminar Kuliner Citarasa Pedas dari FTP UGM, Selasa (8/5/2018).

Atas usahanya Mur diganjar penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai Peneliti dan Pelestari Kuliner Tradisional pada Anugerah Kebudayaan, Kategori Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya tahun 2013. 

Mur juga menerima penghargaan sebagai Pelestari Kuliner (Makanan Tradisional) dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011.

"Saya tidak akan berhenti menulis sepanjang hayat kalau Tuhan mengizinkan. Sekarang ini yang saya minta kepada Tuhan hanya anugerah suapa bisa tetap dapat menulis karena yang saya mau tulis masih banyak sekali," kata Mur.

Penglihatan Mur memang gelap, tetapi semangatnya menyala. Ia lantang mengangkat martabat kuliner Indonesia agar jadi tuan rumah di negeri sendiri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com