Ketua RT dan warga sekitar pun setuju untuk mempercantik lingkungan dengan membuat lukisan 3D.
Untuk melukis, biaya yang dikumpulkan merupakan hasil partisipasi warga.
“Enaknya, setiap yang warga yang depan rumahnya mau digambar, dia yang mau mengeluarkan biaya untuk cat,” ujar Sulis yang juga sekretaris RT setempat.
Sulis pun bersedia menjelaskan proses melukis jalan. Biasanya, kegiatan melukis dimulai pada malam hari, sekitar pukul sebelas malam hingga pukul dua dini hari. Tentu saja ia tak sendiri saat melukis gambar 3D jalanan itu.
“Ada warga sekitar berjumlah 5 sampai 6 orang yang sukarela membantu pada setiap lukisan. Siapa pun yang bisa boleh membantu, begadang di malam hari begitu,” kata Sulis, Senin (11/6/18).
Menurut dia, ada tantangan tersendiri ketika membuat lukisan 3D di jalan.
“Kalau di dinding yang flat, pengaturannya melalui penimbulan bayangan. Kalau di jalanan harus mempertimbangkan sudut pandang dan perspektif juga agar hasilnya bagus pas di foto,” paparnya.
Sebagai pelukis, ia menyambut para penikmat seni dan pengunjung yang datang untuk menyaksikan dan berswafoto di lukisan 3D.
Sebelumnya, Sulis sudah pernah membuat lukisan 3D di tembok SMA 2 Depok pada 2008. Hanya saja saat itu media sosial belum banyak digunakan sehingga karyanya belum terekspos luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.