Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Green Canyon" dan Hujan Abadi...

Kompas.com - 16/06/2018, 10:28 WIB
I Made Asdhiana

Editor

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Mudik Lebaran salah satu momen yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga jelang Lebaran.

Salah satu rute yang dilalui pemudik adalah jalur selatan Jawa, di mana rute ini melewati Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap hingga Yogyakarta.

Macet menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para pemudik. Apabila pemudik terjebak macet dan menunggu kemacetan terurai dan sedang berada di kawasan Banjar, Jawa Barat, maka bisa sedikit keluar jalur utama menuju ke Pangandaran.

Di kawasan Pangandaran terdapat beberapa pilihan wisata untuk sekadar menunggu puncak macet terlewati.

Salah satunya adalah "Green Canyon" atau lebih dikenal dengan nama lokal adalah Cukang Taneuh yang memiliki arti jembatan tanah dalam bahasa Sunda.

Jembatan ini terdapat di atas sungai yang dilalui oleh para pengunjung, yang memang jembatan tersebut difungsikan untuk menyeberang oleh masyarakat sekitar.

Perahu tambat di obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Perahu tambat di obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Namanya memang mirip dengan salah satu keajaiban dunia di Arizona, Amerika Serikat, yaitu "Grand Canyon".

Green Canyon sendiri merupakan berupa ngarai yang berada di hulu sungai, sehingga kecuraman bebatuan tebing di tepi sungai justru menjadi lokasi wisata favorit.

Asal muasal nama Green Canyon sendiri menurut penuturan warga sekitar, Ari, merupakan julukan yang diberikan oleh turis asing dari Perancis pada tahun 1993.

Tebing-tebing yang menjulang berwarna hijau lumut menjadi Cukang Taneuh dijuluki Green Canyon.

Terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, berjarak sekitar 50 km dari jalur utama pantai selatan.

Wisata ini tergolong sedikit ekstrem. karena pengunjung harus menyusuri sungai menuju hulu dengan melalui berbagai tebing curam.

Pemandangan obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pemandangan obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Tentu saja pengunjung harus basah dan 'nyemplung' ke dalam sungai melawan arus untuk dapat menaiki tebing hulu sungai.

Tetapi pengunjung akan dibekali oleh jaket pelampung dalam mengarungi Green Canyon.

Dibutuhkan menyewa perahu sekitar Rp 125.000 untuk enam orang agar bisa dibawa menuju tempat wisata utama.

Ketika perahu wisatawan memasuki sungai yang menyempit berarti sesaat lagi perjalanan sudah sampai di mulut Green Canyon dengan dinding batu di kanan dan kiri perahu akan bersandar di sebuah dermaga batu.

Di sinilah titik awal untuk menyusuri keindahan alam obyek wisata dimulai.

Bagi wisatawan yang berenang disediakan rompi pelampung, ban dan pemandu agar perjalanan wisatawan aman dan nyaman.

Perjalanan akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai.

Wisatawan berenang di Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan berenang di Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Dinding-dinding untuk menyajikan keindahan tersendiri, yang paling unik berbentuk menyerupai sebuah payung dan pengunjung dapat menguji adrenalin terjun dari batu payung.

Selain itu di bagian atas beberapa kali pengunjung akan melewati stalaktit-stalaktit yang masih dialiri tetesan air tanah.

Setelah beberapa ratus meter berenang, akan terlihat beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan.

Jika diteruskan berenang maka pengunjung akan sampai pada ujung jalan, di mana terdapat goa yang dihuni oleh banyak kelelawar.

Bagi wisatawan yang ingin bekunjung Green Canyon  sebaiknya pada saat musim kemarau. Pasalnya, saat musim kemarau debit air normal dan warna air hijau toska sehingga wisatawan akan mendapatkan pemandangan yang sempurna untuk melakukan berburu foto dan melakukan body rafting.

Bila wisatawan datang di musim hujan, warna air sungai menjadi cokelat karena debit air meningkat.

Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Warna air sungai yang hijau toska menjadi pesona tersendiri bagi wisatawan yang gemar wisata air. Suguhan sungai membelah hutan akan menjadi pemandangan setidaknya selama 20 menit sebelum sampai di hulu sungai bertebing.

Hujan Abadi

Masyarakat sekitar menyebutnya dengan hujan abadi, yaitu tetesan air deras yang menembus celah-celah atap tebing dan merembes ke bawah berupa tetesan air hujan di mana kuota air seperti tidak pernah habis.

Hal tersebut karena di atas tebing terdapat aliran air yang kecil-kecil dari jalur mata air kecil yang menembus ke bawah ngarai, sehingga efek hujan muncul dari ribuan tetesan air yang terus berjatuhan.

Apabila dirasa kurang menantang, pengunjung bisa menaiki salah satu tebing yang menjulang ke atas untuk kemudian terjun ke bawah sungai yang tingginya sekitar 15 meter.

Wisatawan menggunakan perahu saat mengunjungi Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Objek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menggunakan perahu saat mengunjungi Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Objek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Antara mencoba menaiki salah satu tebing tersebut, dan benar saja jika dilihat dari atas, nampaknya posisi berdiri lebih tinggi dari sebenarnya.

Adrenalin cukup terpacu ketika detik-detik jelang melompat. Namun, sebelum melompat perlu dipastikan bahwa tidak ada orang lain berada di bawah sungai, sehingga tidak akan menimbulkan cidera.

"Posisi jatuh juga harus diperhatikan, tidak boleh tubuh terlalu terlentang, namun cukup posisi berdiri, sehingga tidak sakit ketika berbenturan dengan permukaan sungai," kata Ari salah satu 'tour leader'.

Pastikan juga pengunjung membawa kamera antiair untuk mengabadikan momen karena meyoritas tempat tersebut akan selalu penuh air dan hujan tetesan air dari atas yang cukup deras.

Pemandangan obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pemandangan obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Green Canyon merupakan sebuah aliran sungai Cijulang yang mana dihulu sungai juga telah di buka tempat wisata body rafting, seperti Ciwayang Body Rafing, Goa Lanang Body Rafting dan Goa Sinjang Lawang. Di mana setiap tempat wisata memiliki keunikan tersendiri.

Pilihan wisata Green Canyon dan sekitarnya setidaknya akan memberikan warna baru ketika mudik atau balik melalui jalur selatan agar tidak terjebak macet di jalur pantai utara ataupun jalur lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com