Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Langsung Efektif Menarik Turis Jerman ke Indonesia

Kompas.com - 01/07/2018, 21:59 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Dubes RI untuk Republik Federasi Jerman, Arif Havas Oegroseno merasa tertantang untuk meningkatkan kunjungan turis Jerman ke Indonesia.

Berbincang-bincang dengan KompasTravel dan Koran Sindo, Minggu (24/6/2018) dalam perjalanan dari Bandara Tegel Berlin sampai ke Wisma KBRI, Arif Havas Oegroseno membeberkan permasalahan yang selama ini menghambat kedatangan wisatawan Jerman ke Tanah Air.

Arif Havas Oegroseno dilantik sebagai Dubes RI untuk Jerman oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2018 di Istana Negara bersama para dubes baru lainnya.

Selasa (8/5/2018), Dubes Oegroseno menyerahkan Surat Kepercayaan (Credentials) kepada Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Bellevue.

Baca juga: Merasakan Terbang 12 Jam Nonstop Singapura-Berlin Bersama Scoot

Berbicara masalah pariwisata, Dubes Oegroseno telah berbicara dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kunjungan turis Jerman ke Indonesia.

Bersepeda di Kota Berlin, Jerman, Rabu (20/6/2018). KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Bersepeda di Kota Berlin, Jerman, Rabu (20/6/2018).
"Jawabannya adalah tak ada penerbangan langsung (direct flight) dari Jerman ke Indonesia. Itu masalah utama," katanya.

Padahal Thailand menerima 700.000 turis Jerman setahun. "Thailand memiliki penerbangan langsung, demikian juga Singapura, Filipina, dan Vietnam. Sekarang Vietnam mengejar kita," katanya.

"Argumentasi yang menyebut letak Indonesia jauh dari Jerman itu tak penting, karena turis Jerman juga banyak ke Meksiko dan Brasil," sambung laki-laki yang mulai karirnya sebagai diplomat pada tahun 1986 ini.

Baca juga: Setelah Athena dan Honolulu, Scoot Kini Terbang ke Berlin

Selain Thailand, Indonesia saat ini bersaing dengan negara-negara Asia lainnya dalam menarik wisatawan asal Jerman, termasuk antara lain India, China, Singapura, Vietnam, dan Malaysia.

Statistik Kementerian Pariwisata RI mencatat bahwa terdapat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia, yaitu sebanyak 260.586 orang di tahun 2017, dari yang sebelumnya 231.000 orang (2016), 201.202 orang (2015), 184.463 orang (2014), dan 173.470 orang (2013).

Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno di Wisma KBRI Berlin, Minggu (24/6/2018).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno di Wisma KBRI Berlin, Minggu (24/6/2018).
Padahal, lanjut Dubes Oegroseno, pengeluaran turis Jerman di Indonesia begitu besar yakni 2.500 dollar AS per kunjungan per orang.

Baca juga: Yuk Jelajahi Sisi Lain Kota Berlin

Mereka tinggal rata-rata selama seminggu, usia mereka di atas 50 tahun. "Bayangkan kalau angka kunjungan wisatawan sekitar 300 ribu itu dikalikan 2.500 dollar AS. Spending itu penting," ujarnya.

Tak mau terus berkutat dengan masalah tidak adanya penerbangan langsung dari Jerman ke Indonesia, Dubes Oegroseno mengubah strategi.

Baca juga: Meski Dekat Australia, Namun Turis Jerman Paling Banyak ke NTT

Pameran budaya bukannya tak penting tetapi dikurangi. Kini dia menggenjot promosi pariwisata Indonesia dengan pemasangan iklan di bus-bus.

"Saya coba pasang iklan di airport dan di kota tertentu saat ada event. Misal tanggal 27 September sampai 6 Oktober ada Oktoberfest yakni pesta minum bir di Munchen. Puluhan juta orang akan datang ke sana. Kita pasang iklan di Munchen, pasang iklan di airport dan bus pada bulan itu," paparnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com