Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dekat Australia, Namun Turis Jerman Paling Banyak ke NTT

Kompas.com - 31/03/2018, 10:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, kunjungan wisatawan internasional ke NTT terus mengalami peningkatan.

Menurut Marius, wisatawan yang paling banyak berkunjung ke NTT yakni berasal dari Jerman. Padahal dari segi gaografis, wilayah NTT dekat dan berbatasan dengan Australia.

"Kami baru-baru ini menyelenggarakan riset dan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Kupang. Walapun NTT dekat dengan Australia dan Selandia Baru, namun wisatawan yang paling banyak berkunjung ke NTT berasal dari Eropa yaitu Jerman," kata Marius kepada KompasTravel, Jumat (30/3/2018).

Baca juga : Bolehkah Perempuan yang Sedang Menstruasi Mengunjungi Habitat Komodo?

Setelah Jerman, lanjut Marius, Australia berada di tempat kedua dan Belanda di tempat ketiga.

Hasil riset itu juga kata Marius, menyebutkan kalau lokasi yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan internasional adalah Taman Nasional Komodo, kedua Pulau Sumba dan ketiga Danau Kelimutu dan selanjutnya di Pulau Alor, Rote dan Timor.

Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Branding Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia, tentu membius para wisatawan internasional untuk datang ke NTT.

Baca juga : Berburu Mentari Pagi dari Puncak Kelimutu

Menurut Marius, sebetulnya pangsa pasar utama NTT yakni wisatawan asal Australia karena wilayahnya sangat dekat.

"Tapi karena selama ini kita diskusi dengan warga Australia dan Selandia Baru, mereka mengatakan lokasi NTT jauh karena penerbangannya harus transit melalui Jakarta, Surabaya maupun Bali," ucapnya.

"Karena itu saya sudah diskusi dengan Menteri Pariwisata dan Menteri Perhubungan, untuk membuka konektivitas udara khusus di bagian Timur, supaya lebih mendekatkan NTT dengan Australia dan Selandia Baru," sambungnya.

Baca juga : Menunggu Penerbangan Kupang-Dili-Darwin

Marius mengatakan, wisatawan mancanegara yang datang ke NTT adalah tumpuhan dari Bali dan Jakarta sehingga kalau dibandingkan dengan Bali tentu sangat jauh.

Wisatawan asing dalam perjalanan menuju Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/5/2014).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan asing dalam perjalanan menuju Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/5/2014).
Marius menjelaskan, pada tanggal 11 dan 12 April 2018 pihaknya akan berbicara lebih lanjut antara tiga negara yakni Indonesia-Australia dan Timor Leste dan salah satu item pembicaraannya yakni penerbangan dari Australia menuju Kupang, NTT.

Marius berharap, dengan dibukanya penerbangan Kupang (NTT), Dili (Timor Leste) dan Darwin (Australia) ke Kupang, kunjungan wisatawan asal Australia dan Selandia Baru bisa meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com