Menjajal Lintasan Tebing Kayangan di Kaur, Bengkulu

Di kawasan ini peserta disuguhi menu menarik dan kopi petik merah khas Kabupaten Kaur, Kopi Nan_Joa 81. Rahmat, pengelola kopi Nan_Joa 81 menyebutkan pihaknya menyiapkan 500 kilogram kopi bubuk petik merah berkualitas untuk peserta yang diberikan secara gratis.

Menghabiskan waktu cukup lama di Tebing Kayangan tentu pilihan tepat. Awan berasa terbang di kaki, hawa sejuk menyelimuti kawasan dengan sajian pemandangan alam yang sempurna berpadu rimba dan laut dari kejauhan.

Usai memanjakan mata, ratusan rider menuju Pantai Skube, sebuah obyek wisata tepi pantai terkenal lainnya di Kabupaten Kaur selain Pantai Linau.

Titik keberangkatan dan titik akhir event berada di Danau Kembar. Di kawasan Danau Kembar, peserta kembali disuguhkan sajian kopi khas Kaur secara gratis. Event ini berhadiah beberapa unit motor penggaruk tanah, dan hadiah menarik lainnya.

Gusril Pausi menyebutkan event tersebut telah dilakukan dua tahun berturut-turut untuk promosi wisata, hiburan dan perbaikan jalan desa.

"Peserta bertambah dari tahun kemarin lebih dari 50 persen," tambahnya.

Bupati mengklaim dengan gelaran yang digelar pada 14 - 15 Juli 2018 tersebut, semua hotel, kuliner, serta produk lokal masyarakat habis terjual dan terpakai.

"Roda perekonomian rakyat berputar, semua hotel penuh, kuliner habis, sate gurita favorit habis juga, ini membanggakan," ujarnya.

Baca juga: Menyesap Lezatnya Sate Gurita Khas Bengkulu

Niken, seorang rider perempuan, menceritakan secara umum kegiatan cukup baik dengan lintasan yang luar biasa. Event tersebut bila dilakukan rutin akan menarik perhatian wisatawan nasional bahkan mancanegara.

Kabupaten Kaur terletak di Provinsi Bengkulu berbatasan dengan Provinsi Lampung. Lokasi ini memiliki sejumlah potensi wisata yang belum tergali, seperti Pantai Linau, Danau Kembar, benteng peninggalan penjajah. Tak lupa kuliner yang menggugah seperti sate gurita dan ikan meale yang cukup fenomenal di kawasan itu.

Jarak Kabupaten Kaur dari Kota Bengkulu atau Bandara Fatmawati Soekarno sekitar 250 kilometer, sekitar lima jam perjalanan menggunakan moda transportasi darat.