Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Wisatawan dari Gili lewat Darat, Laut, Udara Terus Dilakukan

Kompas.com - 07/08/2018, 14:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya evakuasi wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) terus dilakukan oleh pemerintah dan lintas sektor, hingga Selasa (7/8/2018) dini hari.

Dari siaran pers yang diterima KompasTravel Senin (6/8/2018) malam, Tim Crisis Center Kemenpar telah tiba di Lombok Senin untuk langsung berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura (AP) I dalam mengatasi kepadatan wisatawan di Bandara Lombok Praya (LOP).

Baca juga: Gempa Lombok, Berbagai Pihak Perkuat Akses Udara dan Laut untuk Evakuasi Turis

Menteri Pariwisata Arief Yahya segera meminta maskapai kembali terbang ke Lombok, agar tidak ada penumpukan penumpang.

Evakuasi Jalur Udara

Beberapa maskapai telah memberlakukan penerbangan tambahan dari dan ke Lombok mulai Senin (6/8/2018) hingga hari ini. Diantaranya ada Garuda Indonesia 6 penerbangan, dan Lion Air dengan 10 penerbangan, dan Citilink satu penerbangan, pada Selasa (7/6/2018).

"Dengan keterangan 5 penerbangan Garuda Indonesia sudah terisi penuh. Sedangkan 1 penerbangan dengan pesawat Airbus 330 dengan kapasitas 300 kursi masih dalam proses penjualan," kata Judi Rifajantoro, Staf Khusus Menteri Bidang Akses dan Infrastruktur dalam siaran pers tersebut.

WIsatawan menginap di Bandara Internasional Lombok, Senin (7/8/2018).Dok. Kemenpar (Milly) WIsatawan menginap di Bandara Internasional Lombok, Senin (7/8/2018).
Otoritas Bandara Internasional Lombok Praya mulai Senin kemarin hingga Kamis (9/8/2018) membuka bandara LOP 24 jam untuk pelayanan.

Baca juga: Diguncang Gempa, Pariwisata di Bali dan Lombok Tetap Kondusif

Sebagai informasi, getaran gempa 7.0 SR yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 dirasakan paling kuat dan berdampak parah di wilayah utara dan timur pesisir Lombok, sedangkan di 3 Gili dan di Senggigi getaran tidak dirasakan kuat.

Hingga dini hari tadi, pemerintah telah dan terus mengupayakan pemberangkatan wisatawan domestik dan mancanegara, dari 3 Gili (Trawangan, Meno, Air) menuju Tanjung Benoa, Bali.

Tourist Information Centre di Bandara Internasional Lombok, Senin (7/8/2018) Dok. Kemenpar (Milly) Tourist Information Centre di Bandara Internasional Lombok, Senin (7/8/2018)
Evakuasi Jalur Laut

Kapal pertama yang sudah berangkat adalah Kapal Binaya yang membawa kurang lebih 600 wisatawan. Kapal tersebut sampai di Tanjung Benoa, Bali pada pukul 23.00 WITA malam tadi, dilanjutkan perjalanan menggunakan bus ke hotel-hotel.

"Saat ini (Senin malam) Bounty Cruise sedang dalam proses pemberangkatan sekitar 300 wisatawan, dan 1 tambahan kapal ASDP disiapkan untuk membawa sekitar 500 wisatawan lainnya yang masih bertahan di Gili Trawangan, jika harus berangkat malam ini," kata Ketua Tim Crisis Center di Lombok, Guntur Sakti dalam siaran persnya Senin (6/8/2018) dini hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB M Faozal mengatakan, Tim SAR terus mengerahkan kapal-kapal kecil berkapasitas 20 orang. Kapal kecil tersebut untuk mengevakuasi wisatawan yang berada di pantai.

Seorang wisatawan mancanegara memanggul barangnya saat turun dari kapal KM Binaiya setibanya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (6/8/2018). Sebanyak 417 orang wisatawan dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, NTB menuju Pelabuhan Benoa setelah kawasan wisata tersebut terkena dampak gempa di Lombok. ANTARA FOTO/RULLY PRASETYO Seorang wisatawan mancanegara memanggul barangnya saat turun dari kapal KM Binaiya setibanya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (6/8/2018). Sebanyak 417 orang wisatawan dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, NTB menuju Pelabuhan Benoa setelah kawasan wisata tersebut terkena dampak gempa di Lombok.
Karakter air di Gili Trawangan yang dangkal membuat Tim Evakuasi tidak bisa mengerahkan kapal-kapal besar untuk mengevakuasi para wisatawan.

"Wisatawan yang sudah berhasil langsung dibawa ke posko bencana. Kemudian akan dibawa ke Pelabuhan Lembar untuk diangkut ke Bali menggunakan kapal feri. Ada juga yang diantar ke bandara," jelas Faozal.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Cabang Lembar yang melayani lintasan Lembar-Padangbai atau menghubungkan wilayah Lombok dan Bali, maupun di Cabang Kayangan juga beroperasi kembali.

Evakuasi Darat 

Wisatawan yang sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Benoa, akan diantar ke hotel-hotel yang lebih aman menggunakan bus-bus dari Kemenpar dan pelaku industri pariwisata, difasilitasi oleh Bali Tourism Hospitality (BTH).

Sejumlah wisatawan domestik dan mancanegara turun dari kapal KM Binaiya setibanya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (6/8/2018). Sebanyak 417 orang wisatawan dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, NTB menuju Pelabuhan Benoa setelah kawasan wisata tersebut terkena dampak gempa di Lombok.ANTARA FOTO/RULLY PRASETYO Sejumlah wisatawan domestik dan mancanegara turun dari kapal KM Binaiya setibanya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (6/8/2018). Sebanyak 417 orang wisatawan dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno, NTB menuju Pelabuhan Benoa setelah kawasan wisata tersebut terkena dampak gempa di Lombok.
"Dari Kemenpar sudah mengirimkan bus untuk membawa wisatawan yang berhasil dievakuasi. Dari pelaku pariwisata juga banyak yang mengerahkan mobilnya untuk membantu," jelasnya.

Menpar Arief Yahya kembali menegaskan Tim Crisis Center Kemenpar terus bertugas memantau segala situasi terkait Akses, Amenitas dan Atraksi (3A) yang berdampak langsung dengan para wisatawan di Lombok dan Bali.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu berdoa, agar situasi dan kondisi di Lombok maupun Bali benar-benar normal kembali, dan aman terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com