Selesai makan siang, kami meneruskan perjalanan dengan kendaraan milik Balai Taman Nasional MataLawa yang dikendarai om Man.
Kami sempat mampir di Kantor Balai Taman Nasional MataLawa Waingapu untuk mengambil berbagai keperluan untuk dibawa ke Kantor seksi TN MataLawa di Waikabubak untuk persiapan lomba foto burung dan birdrace di lokasi Taman Nasional MataLawa.
Kami melewati jalan Negara Transsumba. Melintasi pemandangan alam, patung kuda Sumba di pintu masuk dan keluar dari Kabupaten Sumba Timur. Melewati padang savana di kiri kanan jalan Transumba serta melewati kawasan hutan di Taman Nasional MataLawa.
Hari itu kami sempat istirahat sebentar di Kantor Seksi Manupeu Tanah Daru di pinggir jalan Transumba untuk melepas lelah dalam perjalanan darat tersebut.
Selanjutnya kami melintasi kawasan hutan Manupeu Tanah Daru yang masih asli hingga kami tiba di Kota Waibakul, ibu kota Kabupaten Sumba Tengah. Jalan transsumba sangat mulus karena jalannya berhotmix.
Pegawai Taman Nasional MataLawa menginformasikan bahwa Sabtu malam seluruh peserta birdrace, tim juri dan lomba foto burung menginap di penginapan Puspas Sumba Tengah dan selanjutnya seluruh peserta, tim juri dan jurnalis tidur di tenda di kawasan Manurara.
Kawasan hutan dan savana Manurara merupakan pusat pengamatan dan penelitian burung endemik Pulau Sumba seperti Burung Julang Sumba (sumba hornbill-Rhityceros everetti) dan Kakatua Jambul Jingga (Citron-crested Cockkatoo-Cacatua sulphurea citrinocristala).
Perjalanan hari Sabtu berakhir di sebuah Hotel di Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat.
Dalam perjalanan dari Sumba Timur sampai di Sumba Barat, mata kami melihat peristiwa-peristiwa unik di kiri kanan jalan Transsumba.
Kompas Travel yang baru dua kali menginjakkan kaki di Tanah Sandalwood itu melihat kebiasaan warga setempat yang memakai kain tenun sumba di pinggang bersama dengan sebuah parang yang menaruh dalam sarungnya.
Kain tenun sumba dililitkan di pinggang kaum laki-laki dengan sebuah parang khas Sumba. Berkali-kali diinformasikan bahwa ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Sumba.
Selain itu kami melihat seorang anak laki-laki menggembalakan belasan ekor kerbau yang melintasi jalan transsumba untuk dibawa ke kandangnya.
Perjalanan ke Pulau Sumba pada bulan Agustus ini bersamaan dengan persiapan perayaan HUT ke-73 RI. Suasana penuh keramaian menjelang perayaan HUT RI.
Pasukan Paskibraka sedang latihan di berbagai lapangan sepak bola maupun halaman sekolah-sekolah di seluruh Pulau Sumba, mulai dari Sumba Barat Daya sampai di Sumba Timur.