Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpar Optimistis Raih 17 Juta Wisman Tahun Ini

Kompas.com - 03/09/2018, 10:03 WIB
Hadi Maulana,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optimis mampu meraih 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018 dan 20 juta wisman pada 2019.

Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti ditemui di Radisson Golf dan Convention Center, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (2/9/2018), mengatakan untuk mencapai target 17 juta wisman pada tahun ini, pariwisata harus didorong agar tumbuh hingga mencapai 21 persen dari capaian kunjungan wisman tahun 2017 sebesar 14,04 persen.

Bahkan target pertumbuhan 21 persen jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN 7 persen dan dunia 6,4 persen.

"Untuk mencapai target tersebut diperlukan strategi marketing khusus. Inilah yang sering disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya yang mengatakan hasil yang luar biasa, tidak bisa dicapai dengan cara-cara biasa," kata Guntur Sakti.

Baca juga: 2 Putra Jokowi Buka Gerai Makanan di Batam

Guntur Sakti mengatakan, tiga program marketing khusus melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix.

Biro Kumunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti memaparkan program Kemenpar di Batam, Minggu (2/9/2018) untuk meraih target 17 juta wisman pada 2018 dan 20 juta wisman pada 2019.KOMPAS.com/HADI MAULANA Biro Kumunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti memaparkan program Kemenpar di Batam, Minggu (2/9/2018) untuk meraih target 17 juta wisman pada 2018 dan 20 juta wisman pada 2019.
"Kerja sama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional," ujar Guntur.

"Apalagi Batam, Kepri masuk dalam satu dari tiga daerah andalan pariwisata, saya yakin pencapaian itu bisa terapai sebelum penutupan akhir tahun," sambungnya.

Baca juga: Pariwisata Batam Dipromosikan di Bali

Sesuai hasil Rakornas Pariwisata Kedua, Juli 2018 di Jakarta, Menpar Arief Yahya telah menetapkan tiga program marketing khusus untuk mengejar 17 juta wisman tahun 2018. Pertama, program insentif kepada airlines dan wholesaler.

"Saat ini Kemenpar telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan 15 airlines dan 8 wholesaler. Pada Rakornas baru lalu kerja sama itu dituangkan dalam bentuk 16 LoI, 2 MoU, dan 5 MoIA. Dalam program ini komitmen dari airlines dan wholesaler akan menghasilkan proyeksi sebesar 730.669 pax wisman pada periode Agustus-Desember 2018," papar Guntur.

Seperti diketahui, 75 persen wisman ke Indonesia melalui konektivitas udara, baik regular maupun penerbangan carter. Selain itu pola pembelian paket wisata ke Indonesia dilakukan melalui wholesaler dan retailers.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.com/HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam ini. Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
Pada pasar-pasar tertentu, pembelian paket wisata melalui wholesaler sangat dominan, sehingga meningkatkan kerja sama promosi terpadu pada kedua mitra (airlines dan wholesaler) merupakan hal yang sangat strategis.

"Melalui kerja sama ini dilakukan promosi terpadu dilaksanakan bersama-sama dalam bentuk sales mission, trade show, festival, Fam Trip, publikasi dan pemberian insentif," terangnya.

Kedua, program ViWI Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals. Program ini sebagai sebagai upaya mengoptimalkan kapasitas yang menganggur atau optimizing idle capacity. Hotl Deals dengan kata lain less for more tourism ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai (idle capacity).

"Ketika idle capacity pada faktor 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) digabungkan dan dimanfaatkan dalam sebuah platform maka akan tersedia layanan turisme yang mudah dan murah, sehingga menjadi hal yang atraktif dan kompetitif dalam meningkatkan kunjungan wisman," ujarnya.

Selain itu, program Hot Deals ini dilakukan di tiga pintu utama bagi kunjungan wisman yaitu Great Bali yang memberikan kontribusi wisman sebesar 40 persen, Great Jakarta 30 persen dan Great Kepri 20 persen.

Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam, Sabtu (25/8/2018). Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.KOMPAS.com/HADI MAULANA Sejumlah wisatawan yang datang ke kampung terih Nongsa ikut serta dalam melestarikan mangrove Batam, Sabtu (25/8/2018). Selain menawarkan keindahan mangrove, destinasi ini juga memperkenalkan adat istiadat Melayu Batam yang ada di Kampung tua kampung Terih Nongsa.
Dengan paket Hot Deals Kepri, Paket Hot Deals Bali dan Paket Hot Deals Jakarta diharapkan dapat mengejar target kunjungan wisman sebesar 2,5 juta di tahun 2018.

Bahkan Guntur menerangkan untuk menangani masing-masing paket Hot Deals telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi.

OC Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai bertugas pada bulan Agustus-Desember 2018, sedangkan OC Hot Deals Kepri telah bertugas sejak April 2018, dengan pencapaian hingga 20 Juli 2018 sebesar 141.180 wisman dari seluruh fokus pasar.

"Paket Hot Deals Kepri yang sudah mengandung unsur 3A adalah Paket Hot Deals Kepri dengan target 500.000 wisman," papar Guntur.

Faktor Aksesibilitas pada Paket Hot Deals Kepri sendiri menggunakan moda transportasi feri, sementara paket Hot Deals Bali dan Jakarta dengan target masing-masing 1 juta harus dilengkapi dengan faktor Aksesibilitas yaitu airlines.

Bermain banana boat di Pulau PetongKompas.com/Stanly Ravel Pattiwaelapia Bermain banana boat di Pulau Petong
"Paket Hot Deals dipromosikan melalui sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik dan online," jelasnya.

Sementara ketiga, program Competing Destination Model (CDM). Program ini berfungsi sebagai customer acquisition atau mengakuisisi pelanggan dengan metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisman yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu.

"Saat ini Kemenpar bekerja sama dengan penyedia metode CDM dalam pencapaian target tambahan kunjungan wisman diperkirakan mencapai 1 juta wisman," kata Guntur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com