Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tipe Penumpang KRL Paling Menyebalkan, Adakah Anda di Antaranya?

Kompas.com - 03/10/2018, 16:14 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata penumpang menyebalkan di kereta kota tidak hanya terjadi di KRL (Commuterline) Jabodetabek. Nyatanya penduduk di kota-kota besar dunia jengah dengan penumpang yang tidak mengikuti aturan dan menyusahkan penumpang lainnya.

Dilansir dari Telegraph, ada 10 tipe penumpang di Tube (kereta bawah tanah di Inggris) yang mengganggu orang lain. Uniknya tipe penumpang ini tidak jauh berbeda dengan KRL di Jabodetabek. Berikut tipe penumpang yang banyak membuat kesal orang lain di KRL:

1. Si Malas Geser

Tipe penumpang ini malas bergeser dari dekat pintu kereta. Tipe penumpang ini membuat kawasan sekitar pintu jadi padat. Alhasil menghalangi penumpang yang naik dan turun.

2. Si Barang Bawaan Heboh

Naik kereta KRL nyatanya juga ada peraturan resmi untuk membawa besaran barang. Yakni barang dengan domensi 100x40x30 sentimeter. Bisa dijinjing atau diletakkan di rak bagasi.

Aturan tambahan berlaku untuk pengguna yang membawa koper mulai dari ukuran kabin 18 inci, 19 inci, 20 inci, hingga ukuran 48x74x29 sentimeter.

Masalahnya tak jarang penumpang yang membawa barang dengan dimensi lebih besar dari itu. Jika memang merasa membawa barang dengan dimensi besar, sebisa mungkin hindari naik KRL pada jam sibuk, seperti pagi atau sore hari, serta waktu berangkat dan pulang kerja.

3. Si Tukang Sender

Saat jam padat, memang sulit untuk mendapatkan tempat duduk di KRL. Alhasil tempat bersender seperti bagian samping pintu kereta jadi tempat favorit banyak orang.

Malah terkadang saat kereta sedang padat-padatnya, ada penumpang yang bersender sepenuh hati dengan penumpang lainnya.

4. Tukang Pura-pura

Pernahkah bertemu dengan orang yang pura-pura tidur atau pura-pura tidak melihat? Ada juga yang menggunakan jurus pura-pura agar tidak perlu memberi kursi kepada orang yang membutuhkan seperti manula, perempuan hamil, atau ibu dan balita.

Video sejumlah orang bergelantung di dalam kereta rel listrik (KRL) dan membuka kaca jendela KRL yang tampak sedang berjalan beredar di media sosial. PT KCI kini sedang menyelidiki video itu.Instagram Video sejumlah orang bergelantung di dalam kereta rel listrik (KRL) dan membuka kaca jendela KRL yang tampak sedang berjalan beredar di media sosial. PT KCI kini sedang menyelidiki video itu.
5. Orang Tua Lemah Pengawasan Anak

Anak-anak yang berlarian, berteriak, atau melompat-lompat di kursi kereta dapat mengganggu penumpang kereta lain. Awasi anak dan beri pengertian yang cukup agar mendukung suasana kondusif di kereta.

6. Tukang Makan

Peraturan di KRL sebenarnya sudah jelas, melarang penumpang untuk makan dan minum selama di kereta. Sayangnya masih banyak yang melakukan hal ini.

Selain bau makanan yang menggangu penumpang lain, ada risiko makanan tumpah dan sampah tercecer jika makan di kereta.

7. Bersin Sembarangan

Jika memang merasa badan kurang sehat, mulai bersin, batuk, dan pilek, cobalah menggunakan masker. Bersin atau batuk sembarangan dalam kondisi penumpang KRL yang padat dapat menularkan penyakit dengan mudah.

8. Si Penggerutu

Si penggerutu mudah ditemui di jalur KRL padat penumpang dengan jumlah kereta yang kurang memadai. Ketidaknyamanan sebenarnya wajar dialami ketika naik menggunakan kendaraan umum. Menggerutu, selain merusak kondisi hati sendiri, juga merusak kondisi hati orang lain.

9. Si Ajaib

Jika pernah bertemu dengan orang yang menggunting kuku, mengorek gigi, atau mencabut kumis di kereta berarti Anda menemui tipe penumpang ajaib. Sebenarnya hal-hal seperti itu lazimnya dilakukan tidak di tempat umum.

10. Si Cabul

Belajar menghormati perempuan dalam bentuk tindakan dan ucapan. Meski tidak bertindak cabul sama sekali, omongan dan tatapan yang membuat tidak nyaman perempuan juga termasuk dalam pelecehan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com