Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Desain Bangunan Warteg Kerap Berwarna Terang?

Kompas.com - 26/10/2018, 16:10 WIB
Citra Fany Samparaya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comWarteg menjadi salah satu tujuan diakhir bulan ketika ingin mengenyangkan perut dengan isi kantong pas-pasan. 

Kini warteg tidak hanya dikunjungi mereka dari kalangan bawah saja, melainkan pengusaha, pejabat dan artis sudah tak sungkan lagi makan di warteg. Bahkan beberapa pengusah warteg kini tampil dengan mengusung konsep mewah dan lebih modern.

Banyaknya warteg yang menjamur di sudut kota Jakarta dengan berbagai ide dan kreativitas yang diusung tapi warna warteg selalu sama yaitu mengusung warna-warna terang pada setiap desain ruang.

Misalnya saja Warteg Kharisma Bahari (WKB) yang mengusung warna hijau dan kuning sebagai ciri khas. Lalu, ada warna-warna lain seperti biru di bangunan warteg lainnya.

Sejumlah warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (11/9/2018). Sejak musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan terutama persawahan di sejumlah wilayah itu.ANTARA FOTO/OKY LUKMANSYAH Sejumlah warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (11/9/2018). Sejak musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan terutama persawahan di sejumlah wilayah itu.
“Warna hijau sendiri kalau di daun itu pupus, kalau di daun tumbuh tunasnya terus, kalau di ekonomi tumbuh terus. Misalnya di lampu merah, hijau kuning merah. Kalau kuning tindakan perlu berhati-hati. Merah sendiri berani, orang yang mau sukses harus berani," jelas Sayudi, pendiri WKB ketika ditemui KompasTravel di Warteg Kharisma Bahari, jalan Haji Batong Raya, kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa lalu.

Sayudi mengatakan warna yang ia pilih adalah ciri khas WKB. Warna itu menjadi salah satu kunci sukses WKB.

"Yah saya bersyukur kalau banyak yang pakai suka sama produk saya,” tambahnya.

Sejarawan makanan, Fadly Irwarawan menjelaskan jika warna-warna terang yang digunakan kebanyakan warteg ini merepresentasikan kota Tegal sebagai daerah pesisir.

"Sebenarnya bukan hanya warna kuning, hijau saja yah tapi biru dan warna terang lainnya. Warna terang yang dipakai ini menampilkan citra dari Tegal sebagai kawasan pesisir yah, sehingga ini di bawah sama orang-orang Tegal. Walaupun secara personal pemilik warteg punya alasannya sendiri menggunakan warna-warna tersebut," jelas Fadly ketika dihubungi Rabu (24/20/2018).

Sejarawan JJ Rizal juga mengatakan bahwa warna-warna terang ini menjadi ciri kota Tegal sebagai kota bahari dan daerah pesisir.

“Tegal ini kan dikenal dengan kota Bahari, kota tropis. Nah karena kota tropis ini identik dengan warna terang, dan ini juga jadi warna khas orang-orang pesisir,” kata Rizal dari sambungan telepon, Kamis (25/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com