Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2018, 22:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan-jalan ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), jangan hanya menikmati keindahan alamnya. Anda juga perlu membawa buah tangan sebagai teman bercerita pada sahabat tentang keindahan Indonesia timur tersebut.

KompasTravel berkesempatan mengunjungi beberapa sentra ekonomi di kota-kota Pulau Flores, dan menemukan berbagai produk oleh-oleh yang unik.

Berikut KompasTravel rangkum enam oleh-oleh yang bisa Anda bawa, usai melancong ke Flores, NTT:

1. Sorgum

Ilustrasi. Petani memanen sorgum.KOMPAS/ADI SUCIPTO Ilustrasi. Petani memanen sorgum.
Di daratan Flores yang berbatu dan berpasir, beras dan jagung ternyata sulit untuk tumbuh. Selain karena kekurangan zat hara dari tanah, juga kekurangan air, karena curah hujan yang sangat sedikit.

Untuk memenuhi keperluan pangan, masyarakat memiliki pangan alternatif yang tidak kalah lezatnya, yaitu sorgum. Sorgum di Flores bisa diolah menjadi berbagai macam sajian, mulai tepung mentah, bubur manis, hingga aneka kue.

Di toko oleh-oleh Anda bisa menemukan kue sorgun ataupun yang masih berbentuk tepung, dengan harga bervariasi, sekitar Rp 35.000 satu kilonya.

2. Madu hutan flores

Madu hutan Flores yang sudah dikemas di rumah produksi Rumadu, di Konga, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Madu hutan Flores yang sudah dikemas di rumah produksi Rumadu, di Konga, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).
Flores terdiri dari delapan kabupaten/kota, semuanya penghasil madu hutan yang kaya. Jadi salah satu yang wajib Anda coba saat berkunjung ke sana ialah madu hutan flores yang asli.

Meski harganya relatif mahal, seperti Rp 75.000 per 350 mililiter, tetapi rasa dan kesegarannya dijamin masih otentik.

Anda bisa menemukan madu hutan yang tradisional yang keruh di desa-desa, ataupun madu hutan yang lebih higienis di toko atau sentra oleh-oleh Flores.

3. Jagung titie

Penjual jagung titie di Pasar Baru Larantuka, sebagai salah satu makanan khas dari Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Penjual jagung titie di Pasar Baru Larantuka, sebagai salah satu makanan khas dari Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Keadaan alam Pulau Flores yang berbeda dengan Indonesia bagian barat, membuat hasil alamnya pun memiliki cirikhas, salah satunya jagung. Jagung di Flores tidak se manis di Jawa, tetapi gurih dan kering.

Jagung titie ialah keripik jagung, berbahan dasar jagung pulut asal Flores Tmur, tepatnya di Pulau Solor. Jagung tersebut ada yang berwarna putih, dan kuning, keduanya memiliki rasa yang berbeda.

Jagung kuning sedikit lebih manis, sedangkan jagung putih lebih terasa tepungnya. Meski jagung ini berasal dari Pulau Solor, tetapi pusat pengolahannya di Kecamatan Larantuka.

Untuk menikmatinya bisa dengan cara langsung dimakan mentah, ataupun digoreng terlebih dahulu. Untuk mengolahnya Anda tinggal menggorengnya tanpa harus dibumbui, karena keduanya sudah asin.

4. Anyaman

Salah satu hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Kerajinan anyaman yang sudah turun temurun digeluti masyarakat NTT. Kini hasil karya masyarakat itu semakin dikenal dunia lewat berbagai ajang internasional hingga pejualan ekspor.

Salah satu ciri khas kerajinan anyaman daerah ini, menggunakan pucuk daun lontar yang baru berusia tiga bulan. Daun tersebut menghasilkan warna kuning muda dengan permukaan yang halus tetapi kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com