Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Diimbau Tidak Berlindung di Ceruk Pantai

Kompas.com - 25/12/2018, 08:51 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Kawasan Pantai Selatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, terdapat ceruk tebing. Banyak wisatawan yang memanfaatkan untuk berteduh, padahal sangat berbahaya jika terjadi longsoran.

Sejumlah pantai dipasang garis polisi untuk mengantisipasi wisatawan berteduh. "Ceruk biasanya digunakan wisatawan untuk berteduh dari terik matahari ataupun hujan, memang ada beberapa titik pantai yang ada curuk tebing bebatuan," kata Koordinator SAR Satlinmas Korwil II, Gunungkidul, Marjono saat dihubungi Minggu (23/12/2018).

"Padahal berteduh di lokasi ceruk itu berbahaya, jika sewaktu-waktu longsor, seperti di Pantai Sadranan beberapa tahun lalu," katanya.

Baca juga: Menikmati Keindahan Pantai Wediombo dan Pantai Greweng di Gunungkidul

Untuk mengantisipasi, sebenarnya sudah terpasang papan peringatan. Selain itu, personel SAR Satlinmas sudah berusaha memberitahukan melalui lisan ataupun pengeras suara. Namun wisatawan sering tidak mempedulikan, dan tetap berteduh saat panas maupun hujan.

"Kami sudah memberikan peringatan tetapi banyak wisatawan yang ngeyel," ujarnya.

Disinggung mengenai kondisi gelombang, Marjono mengatakan, saat ini untuk gelombang di kawasan pantai selatan masih tergolong landai dan aman untuk dikunjungi.

Baca juga: SBY Kagumi Pantai Pulang Sawal atau Indrayanti di Gunungkidul

Selain itu, zona bahaya di Pantai Baron berupa aliran sungai juga disebut masih aman. Termasuk zona bahaya di Pantai Baron berupa aliran sungai.

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto, menambahkan untuk mengantisipasi runtuhnya curuk tersebut, sejumlah curuk dipasang garis polisi. Salah satunya di Pantai Ngandong.

Kawasan Pantai Baron, Gunungkidul, beberapa Waktu laluKompas.com/Markus Yuwono Kawasan Pantai Baron, Gunungkidul, beberapa Waktu lalu
Timnya terus melakukan pengawasan dan patroli saat terdapat aktivitas wisata di pantai. Ia menegaskan, berlindung di bawah ceruk bebatuan membahayakan nyawa, meskipun sudah diberikan tiang penyangga dari kayu. "Terus kita melakukan pemantauan," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono menyampaikan, pasca robohnya tebing pantai Sadranan tahun 2015 lalu yang menewaskan 4 orang wisatawan dan melukai belasan lainnya, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan ahli geologi.

Ahli geologi menilai bahwa kawasan pantai selatan merupakan batuan terumbu karang batuan lunak dan mudah larut jika terkena ombak. "Tahun lalu sudah kami pasang papan peringatan puluhan titik. Kami mengimbau agar wisatawan tidak berteduh diantara tebing," kata Surisdiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com