Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan Global, Ancaman Nyata bagi Situs Warisan Dunia

Kompas.com - 08/01/2019, 19:11 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim ternyata juga memiliki dampak negatif bagi beberapa Situs Warisan Dunia. Hingga saat ini, ada lebih dari 1.000 lokasi yang masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO.

Namun pemanasan global yang terutama disebabkan oleh aktivitas manusia melalui gas rumah kaca mungkin akan menghancurkan situs-situs berharga tersebut.

Contoh nyata dari ancaman pemanasan global terhadap situs warisan dunia yang pertama adalah Kota Venesia di Italia. Kota unik yang terkenal dengan kanal dan gondolanya ini perlahan tenggelam akibat perubahan iklim.

Selain itu, ancaman kerusakan juga dialami oleh kumpulan batu karang terbesar dunia, Great Barrier Reef di Australia. Pemanasan global telah menyebabkan kerusakan berupa pemutihan massal pada barisan terumbu karangnya.

Dampak semakin memanasnya bumi bisa dilihat di Ilulissat Icefjord, Greenland. Di sana, fenomena mencairnya gletser Sermeq Kujalleq akibat pemanasan global benar-benar bisa dilihat secara langsung.

Ilulissat, GreenlandShutterstock Ilulissat, Greenland
Baca juga: UNESCO Umumkan 21 Situs Warisan Dunia Terbaru

Bahkan lokasi itu kini dipasarkan untuk memberikan kesempatan bagi wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena perubahan iklim. Destinasi ini juga menawarkan kepada pengunjung pemandangan bertema “sebelum semuanya terlambat”.

Tampak nyata di Taman Nasional Yellowstone, AS

Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat menjadi contoh situs warisan dunia berikutnya yang terancam oleh perubahan iklim. Di sana, musim dingin sekarang lebih pendek dengan sedikit salju. Sungai-sungai juga lebih hangat.

Danau di Taman Nasional Yellowstone juga semakin menyusut, begitu pula jumlah lahan basah di sana. Musim kebakaran hutan kini juga lebih lama.

Grand Prismatic Spring adalah salah satu objek paling menarik di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Grand Prismatic Spring adalah salah satu objek paling menarik di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat.

Fenomena tersebut merupakan laporan gabungan yang dilakukan oleh Program Lingkungan PBB, UNESCO, dan Persatian Ilmuwan Peduli (the Union of Concerned Scientist).

Para ilmuwan memperkirakan, hampir setengah lahan basah di Taman Nasional Yellowstone bisa saja menghilang. Kebakaran hutan pun akan lebih sering terjadi dan menyebabkan hilangnya hutan lebat seiring waktu.

Ancaman di pasifik timur dan tenggara

Dampak pemanasan global pun menjadi ancaman nyata bagi Kepulauan Galapagos yang berada di lepas pantai Ekuador. Kepulauan yang memiliki beragam spesies unik ini menjadi terancam akibat fenomen El Nino.

Fenomena itu memanaskan perairan di sekitar Kepulauan Galapagos. Akibatnya pasokan makanan bagi aneka spesies di sana menjadi terganggu.

Naiknya permukaan laut dan gelombang tinggi ketika badai menerjang juga mengancam salah satu situs warisan dunia di kawasan Pasifik tenggara, tepatnya Rapa Nui, Chile.

Patung Moai di Pulau PaskahShutterstock Patung Moai di Pulau Paskah

Kawasan dengan nama Pulau paskah ini memang terkenal akan patung moai-nya nan misterius. Kini fenomena naiknya permukaan laut dan gelombang tinggi merupakan ancaman nyata yang bisa merobohkan patung-patung itu di masa depan.

Ancaman pemanasan global

Menurut penilaian International Union for Conservation of Nature (IUCN), satu dari empat situs warisan dunia alami sangat terancam oleh perubahan iklim. Jumlah itu didapatkan dari 241 situs warisan dunia alami.

Contohnya adalah terumbu karang Aldarbra Atoll di Samudera Hindia, Belize Barrier Reef di Atlantik, dan Great Barrier Reef di Australia.

Pada 2016 dan 2017, gelombang panas lautan karena pemanasan global telah membunuh setengah karang di Great Barrier Reef dan juga terumbu karang lainnya di seluruh dunia.

Jika perubahan iklim tidak melambat, IUCN memperkirakan banyak situs yang kemungkinan akan rusak dalam waktu dekat. Inilah saat yang tepat wisatawan ikut andil dalam upaya pencegahan pemanasan global yang lebih masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com