JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat akan semakin meriah dengan kehadiran replika singa raksasa setinggi 8,8 meter. Adapun festival ini akan dibuka pada tanggal 3 Februari 2019.
Replika singa raksasa ini diharapkan dapat memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) dalam festival tahunan yang menjadi agenda wajib bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara ini.
Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, pemecahan rekor Muri seperti ini sudah berlangsung setiap tahun. Tahun lalu, 9 replika naga raksasa dihadirkan untuk memeriahkan festival Cap Go Meh di Singkawang.
Baca juga: Jelang Cap Go Meh di Singkawang, Pemesanan Hotel Meningkat
"Sepasang singa ini sudah dipersiapkan sejak empat bulan lalu menggunakan bahan styrofoam oleh putra daerah Kota Singkawang. Sedangkan angka 8 dari ukuran singa tersebut lantaran angka 8 merupakan angka sempurna," ujar Esthy.
Tak hanya replika singa raksasa, kemeriahan festival juga akan semakin meriah dengan hadirnya pawai lampion yang biasanya digelar pada malam hari.
Baca juga: Ngerinya Prosesi Tatung di Singkawang
Usai menikmati warna warni lampion, wisatawan akan diajak menikmati nuansa religi di Kota Singkawang. Prosesi Tolak Bala oleh para rohaniawan atau tatung akan digelar pada 18 Februari 2019.
"Berikutnya, ada prosesi Sembahyang Dewa Langit (Ket Sam Thoi). Kedua sub event ini digelar di Kota Singkawang. Nuansa religi ini juga ikut menegaskan status Singkawang sebagai Kota Seribu Kelenteng," kata Esthy.
Baca juga: Kata Menteri Agama tentang Festival Cap Go Meh di Singkawang
Esthy mengatakan akses menuju ke Kota Singkawang sangat mudah. Bila melalui jalur darat, wisatawan pun bisa menggunakan bus Damri dari Bandara Supadio, Pontianak. Tarif yang ditawarkan sekitar Rp 100.000 sekali jalan. Total ada 5 armada yang disiapkan dengan interval keberangkatan pukul 09.00, 11.00, 12.00, 13.00, dan 14.00 WIB.
Bagi para wisatawan asal Malaysia maka aksesnya jauh lebih sederhana. Mereka bisa menempuh jalur darat langsung dari Kuching menuju Singkawang melalui pintu PLBN Aruk di Sambas, Kalimantan Barat.
Tak hanya itu, ada beragam hotel yang ditawarkan Kota Singkawang dengan harga mulai dari Rp 200.000 per malamnya.
“Pariwisata perbatasan dilakukan dengan menggarap pasar di wilayah perbatasan NKRI berpotensi lebih banyak dikunjungi wisman dari negara tetangga karena memiliki kedekatan secara geografis. Mereka juga memiliki kedekatan kultural/emosional yang membuat pariwisata perbatasan lebih mudah dikunjungi,” kata Arief Yahya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.