TRAWANGAN, KOMPAS.com - Tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, NTB yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan merupakan primadona wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Kamis (21/2/2019), KompasTravel bersama rombongan media dari Kemenpar mengunjungi Gili Trawangan melalui Teluk Nare. Ini merupakan kunjungan pertama KompasTravel ke Lombok pascagempa dahsyat yang terjadi Minggu, 5 Agustus 2018.
Cuaca pagi itu terbilang cerah, langit biru disertai awan tipis. Ombak di Teluk Nare pun begitu kalem.
Baca juga: Kuliner Bebalung Kuda Masteng Khas Lombok Dipercaya Menambah Stamina
Suasananya terasa berbeda saat KompasTravel ke Gili Trawangan pada Jumat (25/8/2016). Kala itu dermaga Teluk Nare dipenuhi boat yang siap mengantarkan wisman balik ke Bali dengan singgah terlebih dahulu di pantai Senggigi.
"Sebelum gempa, wisatawan yang datang ke gili bisa 2.000 hingga 3.000 orang per hari. Kini pascagempa hanya 900 wisatawan per hari," kata GM Aston Sunset Beach Resort Gili Trawangan, Emanuel Prasojo.
Baca juga: Tak Hanya Gili Trawangan, Ini 5 Gili Anti-Mainstream di Lombok
Bagaimana dengan kondisi destinasi wisata pantai Senggigi sebelum dan sesudah gempa. Seperti dituturkan Burja, warga Mataram, sebelum gempa saat perayaan malam pergantian tahun di Senggigi, pengunjung yang ingin balik ke kota Mataram -- ibu kota Provinsi NTB -- saat pesta usai tidak bisa kembali karena sepanjang jalan dipadati pengunjung.
Alhasil jika ingin balik ke Mataram saat itu, maka jalan yang ditempuh harus melingkar melewati daerah Pusuk yang sudah tentu memakan waktu yang jauh lebih lama dengan jarak yang lebih panjang.
"Tahun 2018, perayaan tahun Baru di Senggigi begitu lengang. Baru pertama kali melihat suasana Tahun Baru di Senggigi sepi pengunjung," kata Made Agus Adi, selaku pejabat fungsional perencana Dinas Pariwisata NTB.
Baca juga: Cara Murah dan Cepat Menuju Tiga Gili di Lombok dari Bali
Lantas bagaimana dengan para pemandu wisata alias guide? "Parah pak. Selama 3 bulan pascagempa, tamu sepi. Banyak guide yang pergi ke Bali, ada yang sementara beralih profesi. Kalau saya ikut ngamen alias nyanyi di kafe-kafe. Itu pun kalau kafe itu ada pengunjung," kata Anes, salah seorang pemandu wisata.
Namun, lanjut Anes, saat ini kondisi di tiga gili berangsur-angsur mulai pulih meskipun kondisi belum sama dengan suasana sebelum gempa.
Sementara sepanjang jalan, wisatawan memenuhi jalan dengan bersepeda. Klakson cidomo berbunyi sahut-sahutan mengantarkan wisatawan keliling pulau atau menuju tempat penginapan
Namun suasana seperti tahun 2016 itu tak terlihat pada Kamis (21/2/2019). Pantai lengang, hanya diramaikan oleh boat yang membawa penumpang dari dan menuju Pulau Lombok.
Begitu pun para peseda dengan leluasa menggowes sepedanya di siang hari yang terik.
Meski butuh waktu, namun kondisi Trawangan berangsur-angsur mulai menggeliat untuk menerima kunjungan wisatawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.