Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Terbaik 2019, Cuma Punya 6 Staf Dapur

Kompas.com - 28/02/2019, 18:14 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

 

KOMPAS.com - Membayangkan restoran terbaik dunia, yang terlintas mungkin restoran di gedung dengan desain mewah dan penyajian makanan kelas atas. Namun nyatanya, restoran terbaik 2019, Wolfgat di Afrika Selatan jauh dari bayangan itu.

Wolfgat merupakan restoran peraih penghargaan dalam ajang kuliner bergengsi dunia World Restaurant Awards. Ada dua kategori yang dimenangkan Wolfgat. Pertama adalah Off Map Destination atau restoran terbaik di daerah terpencil, dan kedua adalah Restaurant of The Year atau restoran terbaik pada 2019.

Restoran ini menempati bangunan berusia 130 tahun yang merupakan warisan orang tua Kobus van der Merwe. Bangunan ini berada di pinggir pantai sebuah desa nelayan, jaraknya dua jam berkendara dari Cape Town, Afrika Selatan.

"Saya terkejut. Ini sungguh kehormatan yang luar baisa. Satu ruangan bersama orang-orang yang saya kagumi. Ketika saya sampai banyak momen seorang penggemar! Kami adalah tim yang kecil, hanya berenam. Kami melakukan semua tanpa batasan," jelas koki Kobus van der Merwe dari Wolfgat saat diwawancara CNN, dalam ajang World Retaurant Awards di Paris, Senin (18/2/2019).

Baca juga: Restoran Pertama MasterChef akan Dibuka di Dubai

Wolfgat pertama kali dibuka pada 2016 dan mempekerjakan orang lokal. Sampai saat ini Wolfgat hanya dapat menampung tamu 20 orang saat makan malam.

"Tidak ada hirearki pekerja di dapur Wolfgat. Ini semua tentang kolaborasi dan belajar satu sama lain. Saya sungguh bangga dengan mereka (tim dapur). Mereka tidak punya latar belakang sekolah makanan formal, jadi ini sungguh pencapaian luar biasa," tutur van der Merwe.

Menariknya van der Merwe sendiri sebenarnya tidak pernah punya cita-cita sebagai seorang koki. Ia baru belajar memasak saat usia 30 tahun. Kala itu ia adalah seorang krtikus musik dan editor di situs panduan restoran Eat Out.

"Di titik itu saya sadar apa yang terlewatkan. Saya merasa saya berada di sisi yang salah dari industri ini," tambahnya.

Sajian di Wolfgat

Wolgat menyajikan menu yang terdiri dari tujuh set makanan. Sebelum dapat penghargaan bergengsi ini, para tamu harus booking minimal satu hari sebelumnya. Sebab Wolfgat tidak ingin menghasilkan limbah bahan makanan.

Bahan makanan yang digunakan di Wolfgat mayoritas hidangan laut, dengan bahan lain yang tumbuh sesuai musim di sekitar desa.

Untuk bersantap di Wolgat dengan tujuh set makanan dihargai sekitar 60 dollar AS atau setara Rp 850.000. Harga tersebut hanya dapat membeli hidangan penutup jika bersantap di restoran peraih bintang Michelin di daerah Paris.

Setelah mendapat penghargaan World Restaurant Awards, van der Merwe berharap makanan Afrika Selatan yang kaya dapat lebih dikenal orang dan bahan makanannya dapat diolah menjadi lebih inovatif.

"Jadi kami semua bekerja dalam konsep makanan Afrika Selatan, mencoba untuk membuat sesuatu yang mencerminkan siapa kami dan dimana kami," jelas van der Merwe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com