"Banyak pendaki yang tidak sadar akan gejala hipotermia. Apalagi pendaki Indonesia yang seringkali 'saklek' pengen ke puncak, padahal kulitnya sudah membiru atau detak jantungnya melemah," lanjut Adi.
3. Persiapan
Faktor lain yang menyebabkan serangan hipotermia berakibat fatal adalah kurangnya persiapan si pendaki.
Lazimnya pendaki mempelajari medan yang akan ditempuh, mengecek kondisi cuaca sehingga memahami peralatan apa saja yang harus disiapkan.
Anggota Senior Mountaineering Wanadri, Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, mengatakan selain karena minimnya perencanaan dan persiapan pendakian, banyak pendaki pemula minim pengetahuan terkait hal-hal non teknis seperti hipotermia.
“Hipotermia biasa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, medan yang ditempuh tidak terlalu menentukan, justru persiapan kita yang menentukan,” tutur Djukardi ‘Adriana’ Bongkeng, saat dihubungi KompasTravel beberapa saat yang lalu.
4. Asupan makanan
Kurangnya asupan makanan juga akan menjadi salah satu faktor yang membuat serangan hipotermia semakin parah.
Meski tengah asik mendaki dan menikmati keindahan alam, para pendaki juga tak boleh lupa menjaga asupan makannya agar tak mudah kelelahan dan terhindar dari berbagai kendala pendakian, termasuk hipotermia.
Baca juga: Penting, Pertolongan Pertama Saat Teman Mendaki Terkena Hipotermia
Oleh sebab itu para pendaki sangat disarankan membawa roti kering atau makanan manis lainnya dan meletakkannya di bagian tas atau kantong yang mudah dijangkau sembari melakukan perjalanan.
“Jika serangan hipotermia mulai muncul, pendaki harus diberi minum air putih hangat juga. Kalau menggigilnya sudah berkurang, bisa diberi makanan hangat," tambah Djukardi.
5. Kondisi pakaian
Mendaki dengan kondisi pakaian yang basah juga dapat memicu serangan hipotermia.
Adi Seno menambahkan, apabila terjadi gejala hipotermia, pendaki disarankan menganti bajunya dengan baju bersih dan lebih kering dan segera masuk ke dalam sleeping bag.
Meski sedrhana, namun hal-halini wajib diperhatikan para pendaki untuk menghindari serangan hipotermia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.