Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Anda? Dulu Lapangan Banteng Bernama Lapangan Singa?

Kompas.com - 05/05/2019, 19:03 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lapangan Banteng yang terletak di Kawasan Jakarta Pusat kini telah “bersolek” sehingga memiliki tampilan yang estetis dengan beragam fasilitas umum yang menarik.

Tak salah jika Lapangan Banteng menjadi salah satu tujuan warga Jakarta untuk bersantai, berolah raga, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Salah satu bagian yang paling ikonik di Lapangan Banteng adalah Monumen Pembebasan Irian Barat. Patung setinggi 9 meter tersebut merupakan karya pematung Edhi Soenarso.

Selain Monumen Pembebasan Irian Barat, Edhi Soenarso juga merupakan pencipta patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan sebutan Tugu Pancoran.

Bangunan amphiteater yang terdapat di kawasan Lapangan Banteng, Senin (2/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Bangunan amphiteater yang terdapat di kawasan Lapangan Banteng, Senin (2/7/2018).
Tak hanya monumen yang memiliki nilai historis, Lapangan Banteng juga dilengkapi dengan trek atletik yang dapat digunakan warga yang hobi berlari untuk berlatih. Trek atletik ini menjadi salah satu lokasi favorit untuk berolah raga warga Jakarta selain di sekitaran Monas.

Kemudian ada juga amphitheatre yang dapat menampung ribuan orang, dinding-dinding berisi kutipan cerita sejarah, air mancur, hingga area bermain anak.

Namun tahukah Anda bagaimana kondisi Lapangan Banteng tempo dulu?

Dulu Bernama Lapangan Singa

Dikutip dari buku berjudul The Origin of The Place Names in Jakarta atau Asal-usul Nama Tempat di Jakarta karya Rachmat Ruchiat, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Lapangan Banteng dikenal dengan sebutan Lapangan Singa.

“Karena di tengahnya (lapangan) terpancang tugu peringatan kemenangan perang di Waterloo dengan patung singa berada di atasnya. Tugu tersebut drobohkan pada zaman pendudukan tentara Jepang,” ujar Rachmat dalam buku yang terbit pada Maret 2018 tersebut.

Tugu Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta Barat.Kompas.com/Silvita Agmasari Tugu Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta Barat.
Karena tugu peringatan kemenangan di Waterloo itu selain disebut sebagai Lapangan Singa, Lapangan Banteng juga disebut sebagai Waterlooplein. Nama Lapangan Singa berubah menjadi Lapangan Banteng setelah kemerdekaan Indonesia.

“Rasanya memang lebih tepat, tidak saja karena singa mengingatkan pada lambang penjajah, tetapi juga tidak terdapat dalam dunia fauna kita. Sebaliknya banteng merupakan lambang nasionalisme Indonesia. Selain itu, besar kemungkinan tempat yang kini menjadi Lapangan Banteng itu pernah dihuni beragam satwa liar seperti macan, kijang, dan banteng,” papar Rachmat dalam bukunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com