Aktivitas lainnya adalah bersepeda dan bermain kano. Untuk sepeda, track memanjang hingga wilayah Parapat, Toba Samosir, sudah menunggu. Sesangkan aktivitas kano bisa dilakukan di Danau Toba.
Dengan ragam keunikan yang ditawarkan, Djangga Dolok menjadi langganan wisatawan Australia, Belanda, dan Amerika Serikat. Selain Desember 2018, warga Amerika juga hilir mudik pada Januari dan April tahun ini.
“Semangat yang ditunjukan masyarakat Djangga Dolok luar biasa. Mereka antusias mengikuti Bimtek, lalu mengaplikasikannya. Keinginan mereka untuk maju bersama sektor pariwisata sangat kuat. Kami pun siap memberikan berbagai dukungan untuk kemajuan di sana,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.
Sebagai dukungan, Kemenpar memberikan bantuan untuk Djangga Dolok. Ada 20 paket dukungan yang diberikan untuk kebutuhan homestay. Tiap paketnya terdiri dari 1 springbed, 2 bantal, dan 2 guling.
Bentuk lain berupa 1 sprei, 1 bed cover, juga 1 buku tamu. Dukungan tersebut sudah diserahkan Jumat (17/5/2019).
“Desa ini memiliki banyak potensi. Sekarang saatnya memunculkan daya tariknya. Masyarakat di sini juga ramah. Fasilitas penunjangnya bagus. Pemberian bantuan ini diharapkan semakin memotivasi mereka. Kalau pariwisata di Djangga Dolok bagus, maka kesejahteraan masyarakatnya ikut naik,” kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda.
Sukses menginspirasi masyakarat Djangga Dolok, apresiasi diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar optimistis, pariwisata Djangga Dolok akan tumbuh kompetitif.
“Keinginan maju harus diapresiasi. Semua potensi yang ada harus dioptimalkan. Berada di Kawasan Danau Toba, Djangga Dolok akan medapatkan banyak keuntungan,” tutur Menpar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.