KARANGANYAR, KOMPAS.com - Apa kamu berencana atau sedang dalam perjalanan mudik melintasi Solo? Jika iya, coba sempatkan diri menyambangi pabrik gula De Tjolomadoe yang sekarang telah dipugar menjadi sebuah museum yang ikonik.
Letaknya 10 menit dari Bandara Adisumarmo, Solo, serta didukung dengan kemudahan aksesibiltas dari Semarang, Salatiga, Yogyakarta dan Solo, menjadikan De Tjolomadoe cocok kamu kunjungi untuk menghilangkan penat di tengah perjalanan mudik.
Baca juga: Mudik ke Solo, Kunjungi Kebo Bule Tertua di Keraton Surakarta
Baca juga: Berlebaran di Solo? Ini Harga Tiket Sepur Kluthuk Jaladara
Marketing Communication De Tjolomadoe, Ari Nurrohman mengatakan, semula bangunan ini merupakan pabrik gula yang didirikan oleh Mangkunegoro IV pada tahun 1861.
"Tahun 2017 PT Sinergi Colomadu merevitalisasi kawasan pabrik gula tersebut, yang kemudian resmi beroperasi sebagai sebuah museum di tahun 2018," ujar Ari saat ditemui Tim Merapah Trans Jawa 4 Kompas.com.
Baca juga: Pilihan Toko Oleh-Oleh di Solo, Tempat Berburu Camilan saat Mudik
Tak hanya itu, nama ruangan-ruangan pun mengacu pada nama awal ketika tempat tersebut masih berfungsi sebagai pabrik gula, seperti Stasiun Gilingan, Stasiun Ketelan, Stasiun Penguapan, dan Stasiun Karbonatasi.
Di samping itu, ada beberapa ruang lain seperti Besali Cafe, Tjolomadoe Hall, dan Sarkara Hall yang dapat digunakan sebagai concert hall dan convention hall.
Tak hanya itu, museum ini juga dilengkapi dengan beragam fasilitas digital sehingga memudahkan pengunjung mendapatkan informasi seputar museum dan sejarah tebu hingga gula.
Berbagai sudut museum didesain sedemikian rupa sehingga cocok dijadikan lokasi berfoto yang instagramable.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.