Pada era 1950-an, trem sempat menjadi transportasi andalan warga Jakarta. Lantaran trem beroperasi tepat waktu. Sayangnya seiring waktu karena urbanisasi, trem tidak lagi nyaman digunakan karena terlalu ramai.
Seorang pengusaha angkutan yang pernah menjadi sopir dan mencicipi seluruh bus kecil seperti yang pernah dikutip Kompas 23/01/2018 menyebut Oplet adalah istilah bus kecil yang berbasis mobil Morris Minor 1000 Traveler buatan Inggris. Mobil ini digunakan sebagai angkutan umum jenis bus kecil di Jakarta dari era 1950-an hingga 1980.
Masih menurut Salim, pada 1980, terjadi peremajaan bus kecil dari sebelumnya menggunakan Morris Minor menjadi Toyota Kijang.
Pada saat inilah pengunaan istilah mikrolet mulai muncul untuk membedakannya dengan oplet.
Seiring berjalannya waktu, Kijang juga harus diremajakan dan diganti dengan jenis kendaraan yang baru, yakni Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max. Inilah kendaraan minibus yang kemudian dikenal sebagai angkot.
Berbeda dengan Salim, Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan (22/1/2017) mengatakan, istilah oplet, mikrolet, dan angkot hanya penyebutan yang berlaku di masyarakat namun tidak disebutkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebab dalam peraturan tersebut, ketiganya tetap dikategorikan sebagai bus kecil.
Ia juga mengatakan tentang kerancuan penyebutan angkot oleh masyarakat. Istilah angkot muncul awal tahun 2000-an oleh sebagian masyarakat di wilayah pinggiran Jakarta. Mereka menyebut angkutan kecil itu sebagai angkot. Padahal angkot itu sendiri singkatan dari angkutan kota yang bisa juga untuk bus sedang dan bus besar.
Kehadiran bus tingkat dimuai pada tahun 1968, di mana didatangkan bus- bus tingkat yang diimpor dari Inggris dan siap beroperasi di jalanan Ibu Kota. Diawali dengan bus tingkat Leyland Titan hingga Volvo B55 Triple Axle.
Dari Kota Jakarta, kehadiran bus tingkat selanjutnya menyebar ke beberapa wilayah Indonesia seperti Surabaya, Solo, Medan dan Semarang.
Namun kini bus tingkat lebih difungsikan di bidang wisata seperti digunakan sebagai sarana untuk melakukan city tour.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.